Senin 10 Oct 2022 02:40 WIB

PDIP tak Pilih Capres untuk Incar Efek Ekor Jas

Hasto tegaskan PDIP memilih capres berdasarkan kesadaran masa depan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama para narasumber memberikan keterangan usai acara talkshow di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Ahad (9/10/2022). PDI Perjuangan menyalenggarakan talkshow dalam rangka memeriahkan perayaan HUT TNI Tahun 2022, serta mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama para narasumber memberikan keterangan usai acara talkshow di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Ahad (9/10/2022). PDI Perjuangan menyalenggarakan talkshow dalam rangka memeriahkan perayaan HUT TNI Tahun 2022, serta mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 merupakan kewenangan Megawati Soekarnoputri. Namun ia menyampaikan, partainya tak akan memilih sosok calon presiden (capres) untuk mengincar efek ekor jas atau coattail effect.

"PDI Perjuangan tidak calonkan untuk berburu ekor jas, efek ekor jas. Kita calonkan pemimpin terhadap kesadaran masa depan, karena jadi pemmpin bangsa tidak ringan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Ahad (9/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, memimpin Indonesia lewat jabatan presiden tidaklah mudah. Karenanya, sosok capres perlu disiapkan dengan matang dan mencermati dinamika yang menjadi harapan rakyat.

"Itu yang akan dijawab PDI Perjuangan, jadi sabar saja. Saya juga kemarin tanya Bu Mega, Bu gimana pembahasan capres-cawapres? Ibu jawab 'sabar aja, tunggu momentumnya'," ujar Hasto.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arif Wibowo mengatakan bahwa pihaknya memiliki mekanisme dalam mengusung seseorang menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). PDIP disebutnya berhati-hati dalam proses tersebut.

"Jadi kita memang berhati-hati betul," ujar Arif dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Algoritma Research & Consulting, Ahad (21/8/2022).

PDIP, jelas Arif, akan melihat rekam jejak dan prestasi seorang calon potensial di jabatan-jabatan sebelumnya. Partainya tegas tak hanya mengandalkan popularitas ketika ingin mengusung capres dan cawapres.

"Kita punya langkah sendiri, strategi sendiri bahwa setiap capres cawapres yang akan maju ke depan tidak saja mengandalkan pada popularitas, tapi memang memiliki satu track record pengalaman yang cukup, yang memadai, yang teruji," ujar Arif.

Baca juga : PDIP Jamin Anies Kalah di Jateng saat Pilpres 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement