Ahad 09 Oct 2022 20:30 WIB

Masa Kemarau Singkat, Produksi Garam Rakyat di Jawa Barat Anjlok  

Produksi garam di Jawa Barat anjlok hingga 90 persen

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Petani memanen garam (ilustrasi). Produksi garam di Jawa Barat anjlok hingga 90 persen
Foto:

Robedi mengatakan, hujan yang turun pada masa produksi garam membuat produksi garamnya menjadi terhambat. 

‘’Karena hujan, (proses produksi) ya diulangi lagi, (lahan tambak) dikuras lagi, pembenahan lagi walau memang tidak seperti saat permulaan masa penggarapan lahan,’’ kata Robedi. 

Robedi menyebutkan, dalam kondisi normal, produktivitas garamnya semestinya bisa mencapai 100 ton per hektare. Namun saat ini, produktivitas garamnya baru mencapai 10 ton per hektare. ‘’Rendah sekali,’’ keluh Robedi. 

Robedi menilai, tahun ini pun tidak terjadi panen raya garam. Pasalnya, panen hanya berlangsung singkat dan curah hujan kini mulai meningkat kembali. Biasanya, panen raya garam berlangsung pada akhir Agustus, atau saat puncak musim kemarau. 

Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengakui, musim kemarau di Wilayah Ciayumajakunng (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) pada 2022 memang lebih pendek dari biasanya. 

Tak hanya itu, musim kemarau 2022 juga diwarnai fenomena La Nina, sehingga hujan masih sering mengguyur meski sedang berada di musim kemarau. 

‘’Biasa disebut di masyarakat kemarau basah,’’ terang Faiz. 

Faiz menyebutkan, di Ciayumajakuning, daerah yang sudah memasuki musim hujan saat ini adalah Kecamatan Maleber dan Cilebak di Kabupaten Kuningan. Kedua kecamatan tersebut sudah memasuki awal musim hujan sejak September dasarian III (sepuluh hari terakhir di bulan September).  

Baca juga: Mualaf Sujiman, Pembenci Adzan dan Muslim yang Diperlihatkan Alam Kematian 

Sedangkan daerah lainnya di Ciayumajakuning, masih berada di masa pancaroba (peralihan) dari kemarau ke penghujan. Untuk musim hujannya, bervariasi waktunya.  

Seperti Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, mayoritas kecamatannya akan memasuki musim hujan pada Oktober dasarian III. 

Sedangkan kecamatan lainnya, akan memasuki musim hujan pada Oktober dasarian II dan November dasarian I. 

 

Untuk Kabupaten Indramayu, sebagian besar kecamatannya baru akan memulai musim hujan pada November dasarian II. Kecamatan lainnya, diprakirakan awal musim hujannya beragam, mulai Oktober dasarian II hingga ada yang November dasarian III.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement