REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gempa bumi dengan berkekuatan magnitodo (M) 6,2 terjadi di perairan Kabupaten Garut, Sabtu (27/4/2024) jelang tengah malam. Guncangan akibat gempa bumi yang terjadi pada pukul 23.29 WIB itu berdampak hingga wilayah Tasikmalaya.
Berdasarkan laporan sementara, Gedung Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi tersebut. Dari video yang beredar di media sosial, plafon Gedung Kwarcab Pramuka Tasikmalaya Tasikmalaya roboh. Sementara kaca di bangunan itu dilaporkan pecah.
"Iya kang. Tim sedang bergerak, memastikan tidak ada korban," kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya, saat dikonfirmasi Republika mengenai video yang beredar di media sosial, Ahad (28/4/2024) dini hari.
Dalam video yang beredar, plafon bangunan itu terlihat sudah jatuh berserakan di bawah. Selain itu, kaca-kaca juga terlihat pecah. "Innalillahi. Kondisi Gedung Pramuka pascagempa. Plafon roboh, kaca pecah. Alhamdulillah masih diselamatkan dalam buansa rapat," kata seseorang dalam video tersebut.
Dalam video itu, terlihat juga sejumlah pemuda yang mengenakan pakaian Pramuka. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait korban akibat rusaknya Gedung Kwarcab Pramuka Kabupaten Tasikmalaya pascagempa di Garut.
Selain Gedung Kwarcab Pramuka, gempa yang berpusat di wilayah Kabupaten Garut juga menyebabkan sejumlah rumah di Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerusakan. Berdasarkan laporan sementara, setidaknya terdapat dua rumah rusak di daerah itu. Satu berada di Kecamatan Manonjaya dan satunya berada di Kecamatan Cigalontang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa bumi berkekuatan M 6,5 di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Barat, pada Sabtu pukul 23.29 WIB. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan M 6,2.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,39 derajat lintang selatan dan 107,11 derajat bujur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 kilometer (km) barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pusat gempa bedada di kedalaman 70 km.
"Tidak berpotensi tsunami," kata dia melalui keterangan tertulis.