REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Johan Budi Sapto Pribowo mengakui, ia merupakan pengusul terbentuknya Dewan Kolonel yang menjadi loyalis Ketua DPR Puan Maharani. Namun, ia menegaskan bahwa kelompok tersebut bukan merupakan bentukan DPP ataupun Fraksi PDIP.
Tugas Dewan Kolonel tersebut bertugas untuk mempromosikan Puan di daerah pemilihan (dapil) masing-masing dari anggotanya. Tujuannya agar menjadikan Ketua DPR itu sebagai calon presiden (capres) dari PDIP.
"Di fraksi PDIP itu, waktu itu saya lupa dua atau tiga bulan yang lalu lah. Gimana nih kita yang mendukung Mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim, tim yang ikut membantu Mbak Puan untuk jadi capres," ujar Johan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/9).
"Ini tidak ada kaitannya sama DPP (PDIP)," sambungnya menegaskan.
Koordinator Dewan Kolonel tersebut adalah anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan. Bahkan, kelompok tersebut telah memiliki markas yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta. "Ini yang fraksi yang kami merasa saya mendukung Mbak Puan. Karena itu kita bikin tim yuk sambil menunggu keputusan ketua umum siapa yang akan dipilih," ujar Johan.
Pembentukan Dewan Kolonel juga disebutnya bukan merupakan upaya manuver di luar fraksi atau DPP PDIP. Disampaikannya sekali lagi, kelompok tersebut merupakan bentuk dukungan untuk Puan sebagai loyalis.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa keputusan terkait capres merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sehingga Dewan Kolonel juga dipastikannya mengikuti instruksi dan keputusan tersebut.
"Pokoknya Dewan Kolonel ini adalah satu-satunya dengan tujuan mendukung Mbak Puan di 2024. Itu sekali lagi, tentu kami masih menunggu keputusan Bu Megawati siapa yang akan ditunjuk, kalau yang ditunjuk bukan Mbak Puan tentu kami akan tegak lurus kepada Bu Ketum," ujar Johan.