REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Aceh meminta Ketua Umum (Ketum) Surya Paloh agar segera mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPW Nasdem Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Teuku Taufiqulhadi, dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).
Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), organisasi masyarakat pendukung Anies, memandang keinginan para pengurus Nasdem Aceh itu sebagai hal yang wajar.
Sebab, aspirasi yang berkembang di berbagai wilayah saat ini memang menginginkan agar nama Anies 'diproklamasikan' lebih awal oleh parpol.
"Nasdem Aceh mampu memahami bahwa masyarakat tengah membentuk jalannya sendiri. Taufiqulhadi dan kawan-kawan telah menangkap tanda-tanda dari gerak sejarah," ujar Sekjen SKI, Raharja Waluya Jati, Selasa.
Jati menambahkan, kegiatan pengumpulan aspirasi masyarakat yang dilakukan SKI di berbagai wilayah menunjukkan, warga membutuhkan pemimpin yang benar-benar mengerti masalah dan cakap dalam memberikan solusi.
"Saya kira Nasdem Aceh merasakan getaran doa rakyat yang menginginkan perubahan, sehingga peresmian nama Anies sebagai Capres perlu segera dilakukan," lanjutnya.
Jati menambahkan, SKI percaya bahwa Surya Paloh akan mendengarkan aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan dengan serius suara kader-kader Nasdem di wilayah.
"Saya yakin, DPP Nasdem akan memberikan energi politik kepada masyarakat dengan membuka ruang partisipasi yang luas bagi penentuan nama Capres. Jika itu terjadi, maka kualitas demokrasi kita akan meningkat," tuturnya.
Pada Ahad, (11/9/2022), organisasi pendukung Anies Baswedan itu melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) se-Jawa secara serentak. Terdapat 119 organisasi SKI di tingkat kabupaten/kota di Pulau Jawa yang melaksanakan Musda.
Acara yang melibatkan wakil dari seluruh kecamatan di setiap daerah itu dipusatkan di enam kota besar pada enam provinsi di Jawa.
Di Jawa Timur yang memiliki jumlah kecamatan terbesar di Pulau Jawa, pelaksanaan Musda serentak dipusatkan di kota santri Jombang.
Acara Musda serentak diawali dengan seminar di setiap lokasi, yang membahas tema Restorasi Kepemimpinan Indonesia. Pembicara yang diundang berasal dari kalangan partai politik, akademisi, pegiat sosial, dan pengusaha.