Selasa 13 Sep 2022 05:52 WIB

Prajurit TNI AD di Daerah Ancam Effendi Simbolon, Mabesad Bantah Ada Instruksi

Effendi Simbolon sebut TNI seperti gerombolan ormas, dan anak Dudung tak lolos Akmil.

Anggota Komisi III DPR Effendi Simbolon.
Foto: Dok DPR
Anggota Komisi III DPR Effendi Simbolon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul beragam video yang merekam aktivitas personel TNI AD, yang mengecam pernyataan anggota Komisi III DPR Effendi Muara Sakti Simbolon. Selain di lini masa Twitter, video kemarahan prajurit TNI AD juga dipublikasikan di akun Tiktok.

Para personel TNI AD dari berbagai daerah tersebut tidak terima dengan pernyataan politikus PDIP tersebut yang menyamakan TNI AD dengan gerombolan ormas.

"Hei Effendi Simbolon, apa maksud saudara mengatakan TNI seperti gerombolan lebih-lebih dari ormas, kami tidak terima. Jangan adu domba TNI, TNI tetap solid. Kami dukung bersenjata, bravo TNI," kata belasan prajurit TNI tersebut.

Komandan Koramil Saparua, Kapten Infanteri Junaidi turut mengecam komentar Effendi di ruang Komisi III DPR. Dia meminta permintaan maaf atas ucapan Effendi.

Baca juga : KSAL Kerahkan Satuan Siber Antisipasi Kebocoran Data TNI AL

"Saudara Effendi Simbolon, saya Danramil 1504-3/Saparua, Kodim 1504/Ambon tidak menerima Saudara Effendi mengatakan bahwa kami seperti gerombolan, dan tidak selayaknya seperti ormas. Apa arti dari semua ini Saudara Effendi, kami tidak setuju saya Kapten Infanteri Junaidi, sebagai seorang prajurit yang sudah bertugas selama 34 tahun tidak pernah mundur dari segala-galanya, apa yang kau katakan kami sebagai gerombolan, saya tunggu jawaban Saudara saat ini juga," kata Junaidi.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Kolonel Arh Hamim Tohari membantah jika banyaknya video kecaman prajurit TNI AD kepada Effendi dibuat atas instruksi dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad). "Tidak ada instruksi dari pimpinan untuk membuat video," kata Hamim ketika dikonfirmasi Republika di Jakarta, Selasa (13/9/2022) pagi WIB.

Pernyataan Effendi yang mengibaratkan TNI dengan gerombolan terjadi dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang dihadiri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo pada Senin (5/9/2022). Adapun KSAD Dudung Abdurachman tidak hadir dan diwakilan Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto.

Menurut Effendi, TNI layaknya gerombolan karena kelakuannya mirip dengan organisasi masyarakat (ormas). Dia prihatian atas informasi yang didapat lantaran hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak harmonis.

Baca juga : Pangdam Cenderawasih Respons Effendi Simbolon yang Samakan TNI dengan Ormas

Bahkan, Effendi menyebut, adanya ketidakpatuhan hingga pembangkangan di tubuh TNI. Dia mengaku, setiap kehadiran Andika di sebuah acara maka Dudung tidak ada.

Effendi juga menyoroti anak Dudung yang gagal lulus Akademi Militer (Akmil), namun karena KSAD melawan akhirnya sekarang harus diloloskan. "Ini TNI kaya gerombolan ini. Lebih-lebih ormas, jadinya tidak ada kepatuhan," kata Effendi dalam RDP yang tidak dihadiri Dudung di Kompleks Parlemen, Senayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement