Senin 12 Sep 2022 14:59 WIB

Harga BBM Naik, Latihan Armada Jaya TNI AL Ditunda

Akibat harga BBM naik, TNI AL akan menghitung kembali anggaran dibutuhkan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (ketiga kiri) melakukan inspeksi pasukan saat Upacara HUT ke-77 TNI AL di Kompleks Dermaga Pondok Dayung Koarmada I, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (12/9/2022). HUT ke-77 TNI AL bertemakan Membangun Kejayaan Maritim untuk Pulih Lebih cepat, Bangkit Lebih Kuat, Laut Bersih, Rakyat Sejahtera.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (ketiga kiri) melakukan inspeksi pasukan saat Upacara HUT ke-77 TNI AL di Kompleks Dermaga Pondok Dayung Koarmada I, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (12/9/2022). HUT ke-77 TNI AL bertemakan Membangun Kejayaan Maritim untuk Pulih Lebih cepat, Bangkit Lebih Kuat, Laut Bersih, Rakyat Sejahtera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut memengaruhi kegiatan TNI Angkatan Laut. Salah satunya, yakni latihan Armada Jaya yang terpaksa ditunda akibat hal tersebut.

"(Latihan) Armada jaya masih kita evaluasi, karena dengan adanya kenaikan BBM ini otomatis akan berpengaruh juga terhadap TNI AL," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Dermaga Sunda Koarmada RI, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/9/2022).

Baca Juga

"Karena TNI AL kebutuhan BBM didukung oleh quantum, dari harga. Jadi kalau harganya naik, kita akan ikuti itu," tambahnya menjelaskan.

Yudo mengatakan, akibat kenaikan harga BBM, pihaknya akan menghitung kembali anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan latihan Armada Jaya. Sebab, jelas dia, dalam latihan itu melibatkan banyak kendaraan tempur dan kapal milik TNI AL.

"Sehingga akan kita hitung lagi sampai akhir tahun nanti kita terpenuhi engak dari pagu yang dianggarkan, karena Armada Jaya melibatkan banyak sekali kapal-kapal," ungkap Yudo.

"Nanti kita akan evaluasi, apakah cukup dengan gladi posko atau daerah latihan yang kita pendekkan, mungkin di Lampung atau Banongan yang di Jawa Timur. Nanti masih kita evaluasi lagi karena melibatkan banyak kapal dan ranpur Marinir," imbuhnya.

Adapun latihan Armada Jaya rencananya akan digelar pada September 2022. Kegiatan itu bakal dilaksanakan di sekitar perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Dalam latihan ini, TNI AL bakal menerjunkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, marinir, dan pangkalan. Diperkirakan dalam latihan Armada Jaya nantinya melibatkan sekitar 1.745 prajurit dan 100 kendaraan tempur (ranpur) Marinir.

Latihan ini merupakan sarana untuk melihat sejauh mana hasil pembinaan selama satu tahun terakhir, baik dari sisi profesional prajurit maupun kesiapsiagaan operasional serta kesiapan teknis dan persenjataan.

Dalam pelaksanaannya nanti, akan digelar berbagai kegiatan, seperti latihan operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi, operasi gabungan laut dan operasi pertahanan pantai. Kemudian, latihan tersebut juga bakal menguji senjata-senjata strategis milik TNI AL.

Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk menguji hubungan satuan baru TNI AL, yakni Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) yang nantinya berperan sebagai Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) TNI AL. Meski di internal TNI AL sudah ada Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), tetapi hubungan komando pertempuran Koarmada RI perlu coba dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement