REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan telah rampung memberikan keterangannya terkait penyelidikan dugaan rasuah penyelenggaraan Formula E, Rabu (7/9/2022). Dia diperiksa oleh penyelidik KPK selama kurang lebih 11 jam lamanya.
Setelah keluar ruang penyelidik, Anies menghampiri para awak media yang sudah menunggunya di depan pintu keluar/masuk Gedung KPK. Ia pun memberikan sedikit pernyataan mengenai pemeriksaan dirinya yang dilakukan sejak pagi tadi tersebut.
Meski demikian, Anies enggan menanggapi berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh para wartawan. Ia lantas langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggunya sembari melempar senyum.
Namun, sejumlah simpatisan pendukung Anies segera menghampiri dirinya. Bahkan, ada seseorang yang sempat menyalami Anies. Tak sedikit juga yang berusaha mengambil foto diri mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Para simpatisan tersebut pun sampai mencoba membentuk barikade untuk melindungi Anies. Akan tetapi, kondisi ini justru membuat para awak media kesulitan mengambil potret maupun foto diri Anies dan wartawan yang masih mencoba meminta tanggapannya. Sebab, sejumlah simpatisan itu menghalangi ruang gerak para jurnalis.
Keadaan semakin tidak kondusif lantaran simpatisan yang hadir terlibat baku dorong dengan para reporter. Sementara itu, sebagian simpatisan dan wartawan juga sempat adu mulut. Ajudan serta petugas keamanan KPK pun berupaya melerai dan melindungi Anies
Ditengah keributan itu, terdengar teriakan dari beberapa simpatisan yang meneriakkan dukungan terhadap Anies sebagai Presiden RI. "Anies Presiden!" teriak salah satu simpatisan yang kemudian diikuti teriakan serupa dari simpatisan lainnya.
Langkah Anies menuju mobilnya pun sempat tersendat. Namun, senyum masih tetap merekah dari bibir Anies. Butuh waktu sekitar lima menit untuk Anies bisa sampai ke mobil yang hanya berjarak kurang lebih 50 meter.
Anies akhirnya berhasil masuk ke mobil Toyota Innova berwarna hitam tersebut. Ia pun segera meninggalkan halaman Gedung KPK. Namun, seruan dukungan 'Anies Presiden' masih sempat terdengar dari para simpatisannya.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, pemanggilan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan untuk memberikan keterangan terkait dugaan rasuah dalam penyelenggaraan ajang Formula E. Lembaga antikorupsi ini memastikan bahwa pemeriksaan Anies adalah untuk kepentingan penyelidikan kasus.
"Kalaupun ada seseorang yang dipanggil oleh KPK, maka tentulah ada kepentingan terhadap mengungkap terangnya suatu perkara," kata Ketua KPK, Firli Bahuri kepada wartawan di Gedung Merah KPK, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).
"Apakah dipanggil sebagai saksi, apakah dipanggil karena dia mengetahui, karena dia mendengar, karena dia melihat, karena dia mengalami sendiri suatu peristiwa. Itulah kepentingan KPK untuk membuat terang suatu peristiwa," tambahnya menjelaskan.
Baca juga : Pengamat: Kedatangan Anies ke KPK Jadi Momentum Bersihkan Namanya
Firli menuturkan, pihaknya memanggil Anies karena dinilai memiliki informasi yang dibutuhkan penyelidik untuk mengusut kasus dugaan rasuah pada penyelenggaraan ajang balap mobil listrik internasional itu. Keterangan Anies, lanjutnya, diyakini bakal membuat penyelidikan kasus tersebut semakin terang atau jelas.
"Dengan terangnya suatu peristiwa tentulah kita semua rakyat berharap apakah betul ada atau tidaknya suatu peristiwa pidana (korupsi) itu. Kalau ya, siapa pelakunya? Itu saja kepentingannya. Enggak ada kepentingan yang lain-lain. Kita bekerja secara profesional," jelas dia.