REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjelaskan alasan walk out dara sidang Paripurna pada Selasa (6/9/2022). Syaikhu menegaskan bahwa sikap tersebut diambil sebagai bentuk penolakan atas keputusan pemerintah menaikan harga BBM.
"Sikap yang kami ambil sebagai bentuk komitmen terhadap rakyat, PKS berdiri bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM, Kami tak mau rakyat semakin berat beban hidupnya dan kian menderita," kata Syaikhu dalam keterangan, Rabu (7/9/2022).
Syaikhu mengaku PKS tidak ingin melihat rakyat semakin menderita akibat kenaikan harga BBM. Dia mengatakan kenaikan harga BBM akan berdampak luas di seluruh Indonesia.
Sebelum meninggalkan ruang paripurna, seluruh anggota Fraksi PKS di DPR tampak berdiri dengan mengangkat kertas bertuliskan penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Syaikhu mengungkap sikap yang diambil sebagai bentuk protes keras terhadap keputusan pemerintah yang tetap menaikkan harga BBM.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Mulyanto melakukan interupsi sebelum Menteri Keuangan menyampaikan paparan terkait Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021. Mulyanto menyampaikan suara PKS tegas menolak kenaikan BBM bersubsidi dan melakukan walk out.
"Izin interupsi pimpinan, kami menyatakan fraksi PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena ini jelas-jelas memberatkan masyarakat. Kami mendukung demo masyarakat atas penolakan ini," katanya.