Selasa 23 Aug 2022 17:19 WIB

Kemenkes Jajaki Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Bawah 6 Tahun

Vaksinasi terhadap anak guna mengantisipasi bila ada mutasi varian baru.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo, anak usia di bawah 6 tahun akan diberi vaksin Covid-19 dalam waktu yang dekat. Pemberian vaksinasi terhadap anak ini guna mengantisipasi bila ada mutasi varian baru.

"Bapak Presiden minta vaksinasi untuk anak-anak di bawah 6 tahun, nanti kami akan mulai jajaki. Sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui, vaksinasi pediatrik namanya, sekarang sedang kami jajaki," ujar Budi dalam Konferensi Pers, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga

Mantan Wakil Menteri BUMN itu mengatakan, rencananya di akhir tahun 2022, akan ada lagi pemberian vaksinasi Covid-19 untuk kelompok risiko tinggi, terutama memiliki imunitas rendah. Rencananya, sambung Budi, pada November akan dilakukan kembali sero survei untuk melihat daerah mana yang imunitasnya sudah menurun kadar imunitasnya.

Dari hasil sero survei nanti diharapkan akan terlihat orang-orang mana yang berisiko tinggi. Sehingga, akan kembali diberikan vaksinasi agar bisa meningkatkan, mempersiapkan, memperbaiki kadar imunitas masyarakat populasi tersebut.

"Insya Allah kalau nanti ada varian baru, ya mudah-mudahan tidak, tapi kan kita tugasnya mempersiapkan. Kalau ada nanti varian baru di bulan Januari Februari Maret, imunitas populasi masyarakat Indonesia itu tetap tinggi, ya idealnya sama seperti sekarang, lah, 98 persen ke atas sudah tetap memiliki imunitas di atas 2.000 unit per mililiter," kata Budi.

Berdasarkan survei serologi yang diumumkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), sebanyak 98,5 persen penduduk Indonesia berusia 1 tahun ke atas sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Hasil ini meningkat dibandingkan survei serologi pada Desember 2021 yang mendapatkan tingkat antibodi penduduk Indonesia sebesar 87,8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement