Senin 22 Aug 2022 16:01 WIB

Kemendikbudristek: Rektor Jangan 'Main-Main' dalam Penerimaan Mahasiswa

Kemendikbudristek mengingatkan rektor agar tidak bermain dalam penerimaan mahasiswa.

Petugas KPK membawa Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani (tengah) selaku tersangka. Kemendikbudristek mengingatkan rektor agar tidak bermain dalam penerimaan mahasiswa.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Petugas KPK membawa Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani (tengah) selaku tersangka. Kemendikbudristek mengingatkan rektor agar tidak bermain dalam penerimaan mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nizam mengingatkan para rektor untuk tidak bermain-main dengan penerimaan mahasiswa baru.

"Saya ingatkan pada seluruh rektor untuk tidak main-main dengan penerimaan mahasiswa baru," ujar Nizam di Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca Juga

Dia sangat menyesalkan kejadian operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rektor Universitas Lampung Prof Dr Karomani dan sejumlah jajarannya. Penangkapan tersebut terkait penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

"Pemerintah memberikan kepercayaan pada PTN melalui para rektornya untuk menerima mahasiswa baru melalui jalur mandiri untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kredibilitas. Jangan sampai disalahgunakan, apalagi dipakai untuk korupsi dan memperkaya diri," imbuh Nizam.

Nizam menambahkan selama ini, jalur mandiri diperlukan untuk dapat menampung mahasiswa baru secara berkeadilan, membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh calon mahasiswa.

Kemendikbudristek akan melakukan evaluasi dan memperbaiki sistem agar jalur-jalur seleksi masuk PTN yang ada tidak disalahgunakan, sehingga akses ke perguruan tinggi yang merata secara berkeadilan bagi seluruh calon mahasiswa yang berpotensi tetap terjaga.

"Tidak ada calon mahasiswa yang berpotensi yang tidak dapat masuk PTN karena alasan ekonomi," tegas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement