Selasa 16 Aug 2022 14:27 WIB

Optimalisasi Tren Media Sosial dalam Strategi Kampanye Periklanan

Transformasi media periklanan mengalami pergeseran seiring zaman

ogi Tri Kuncoro Creative Departement Volks hadir sebagai narasumber dalam seminar Audio dan Periklanan yang digelar oleh program studi (prodi) Periklanan, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pemuda, pada Selasa (21/6/2022).
Foto: UBSI
ogi Tri Kuncoro Creative Departement Volks hadir sebagai narasumber dalam seminar Audio dan Periklanan yang digelar oleh program studi (prodi) Periklanan, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pemuda, pada Selasa (21/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Media sosial menjadi senjata paling ampuh sebagai alat pemasaran. Pengguna yang kian meningkat setiap hari membuat para pebisnis atau marketer memaksimalkan media sosial sebagai kampanye periklanan. Tentunya perlu strategi yang tepat dalam optimalisasi tren media sosial untuk berkampanye. 

Yogi Tri Kuncoro Creative Departement Volks hadir sebagai narasumber dalam seminar Audio dan Periklanan yang digelar oleh program studi (prodi) Periklanan, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pemuda, pada Selasa (21/6/2022). Yogi menjelaskan tujuan iklan selain memasarkan sebuah produk atau jasa maupun perusahaan juga dapat memberikan informasi, membujuk konsumen, mengingatkan konsumen, dan membangun kesadaran.

Baca Juga

“Periklanan merupakan pesan penjualan yang paling persuasif untuk mengarahkan calon pembeli potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Transformasi media periklanan mengalami pergeseran seiring zaman, mulai dari dari media cetak, media audio visual, dan media internet,” ujar Yogi dalam keterangan rilis, Rabu (10/8/2022). 

Ia menambahkan viral, gaya hidup, dan sosial menjadikan fenomena audio sebagai tren dalam periklanan di media sosial. Hal ini dimanfaatkan oleh produsen atau brand sebagai sarana promosi dan sosialisasi. Menurutnya, bagaimanapun kreatifnya suatu ide, apabila tidak dapat direalisasikan atau dieksekusi dengan baik maka akan menjadi sia-sia. 

“Selain ide dan eksekusi, yang harus diperhatikan dengan baik adalah pesan yang ingin disampaikan. Ada tiga prinsip yang harus diperhatikan ketika penyusunan pesan iklan, yaitu stopping power yang membuat audiens berhenti sejenak melihat iklan, striking power membuat audiens menyimak dan memperhatikan iklan sampai akhir, terakhir sticking power yang mampu membuat audiens tidak lupa dengan iklan tersebut,” jelasnya. 

Ia berpesan untuk membuat iklan yang baik harus selalu melakukan riset tren yang berlangsung pada media sosial agar dapat mengimbangi selera penonton saat ini. Penentuan audio juga merupakan hal yang terpenting karena audio sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah iklan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement