REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dinilai mulai memenuhi harapan dan keinginan masyarakat agar Polri bersikap profesional, independen dan obyektif dalam pengungkapan kematian Brigadir J.
"Sikap Kapolri sekarang sudah Presisi dalam menguak kematian Brigadir J atau almarhum Nofriansyah YoshuaHutabarat, " kata Najih Prasetyo Ketum DPP IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) 2018-2021 dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/7/2022).
Menurut Najih, sejak peristiwa kasus tembak menembak di rumahmu dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadi J, banyak pihak yang menyoroti sejumlah kejanggalan. Akibat dari semua itu muncul berbagai persepsi liar dari publik yang tergambar jelas melalui media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kasus tersebut memiliki atensi yang tinggi dari masyarakat.
Polri telah mengambil berbagai keputusan, selain membentuk tim khusus juga melakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J yang merespon harapan publik.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa Kapolri telah mengambil langkah dan sikap tegas agar kasus ini dapat diungkap secara terang benderang sebagai mana harapan Presiden."Kapolri sudah bersikap transparan dan obyektif. Bahkan beliau berani mengambil keputusan untuk memutasi perwira tinggi yang dianggap menghalangi jalannya penyidikan," ungkap Najih.
Dengan sikap yang telah diperlihatkan Polri lanjut Najih, diharapkan masyarakat lebih tenang dan bersabar menunggu hasil pemeriksaan Mabes Polri. Oleh sebab itu, ia berharap semua pihak tidak memberikan pernyataan yang berlebihan. "Sebaiknya tahan dulu, kita tunggu hasil penyidikan timsus, " ujar aktivis kepemudaan ini.
Ia menambahkan Kapolri telah menunjukkan langkah presisi dan menerapkan prinsip terbuka dan transparan. "Bukti itu bisa kita lihat kemarin Irjen Ferdy Sambo selain dinon aktifkan tapi posisi beliau sebagai Kadiv Propam Polri juga sudah di gantikan saat ini," katanya.