REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peneliti BRIN, Wasisto Rahardjo Jati mengatakan, dua nama yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai punya potensi yang sama baik jika diusung sebagai Cawapres oleh KIB.
"Alasannya adalah keduanya mewakili pilihan pemilih terkini yang sepertinya lebih memperhatikan rekam jejak kinerja sebagai acuan," kata Wasis saat dihubungi Selasa (26/7/2022).
Keduanya juga memiliki kapasitas dan berpotensi mendulang suara besar dalam Pemilu 2024. "Keduanya juga adalah kepala daerah dengan prosentase salah satu kantong suara terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Wasis menilai, kedua nama tersebut cocok apabila disandingkan dengan capres dari internal KIB.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil), menghormati lembaga survei yang selalu memasukan namanya sebagai bakal calon presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2024. Namun, Emil mengaku tak mau terlalu mengurusi, ia ingin tetap fokus bekerja memimpin Jabar.
Ia tidak bisa berkomentar terlalu jauh terkait banyaknya survei yang dikeluarkan. Termasuk pendapat dari peneliti BRIN, Wasisto Rahardjo Jati, yang menilai Emil dan Anies Baswedan dinilai cocok untuk diusung sebagai cawapres oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), mendampingi kader internal KIB.
"Tafsir-tafsir politik selalu ada termasuk survei. Objek yang disurvei dan dipendapati, saya tidak bisa berkomentar terlalu jauh kecuali tugas saya bekerja dengan maksimal," kata Emil saat ditemui di SOR Arcamanik Bandung, Kamis (4/8/2022).
Emil menuturkan masih terus fokus bekerja terutama untuk pemulihan ekonomi di Jabar di masa pandemi covid-19. Terlebih kini kasus covid-19 terus mengalami kenaikan."Kalau bekerja itu dimaknai sebagai potensi elektoral ya itu mah Alhamdulillah," katanya.
Sementara itu, ketika disinggung terkait partai politik yang akan dipilih, Emil mengaku masih belum memutuskannya. Sebelumnya, Emil berjanji akan menentukkan partai pada Juni kemarin sebagai kendaraan di Pemilu 2024.
Namun, hal itu urung dilakukan karena musibah yang menimpanya keluarganya usai putra sulungnya Emeril Kahn Mumtadz, yang meninggal pada Juni silam.
"Saya masih berduka, jadi dulu komitmen di bulan juni saya kira belum jadi prioritas dulu nanti di waktu yang pas akan saya beritahu," ungkap Emil.