Rabu 03 Aug 2022 19:17 WIB

BMKG Perbarui Zona Musim, Prakiraan Musim Hujan Diharap Lebih Akurat

Awal musim hujan tahun 2022-2023 diprakirakan terjadi September sampai November 2022.

BMKG berupaya meningkatkan akurasi prakiraan musim hujan tahun 2022-2023. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
BMKG berupaya meningkatkan akurasi prakiraan musim hujan tahun 2022-2023. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya meningkatkan akurasi prakiraan musim hujan tahun 2022-2023 dengan melakukan pemutakhiran zona musim. Menurut keterangan pers BMKG di Jakarta, Rabu (3/8/2022) ZOM9120, zona musim terkini yang digunakan merupakan hasil pemutakhiran zona musim berdasarkan normal curah hujan periode 1991 sampai 2020 sedangkan zona musim yang digunakan sebelumnya berpatokan pada rata-rata kondisi iklim tahun 1981 sampai 2010.

"Pemutakhiran zona musim ini untuk membentuk tolok ukur atau referensi yang dapat digunakan secara luas terhadap kondisi iklim terkini di masing-masing wilayah di seluruh Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Baca Juga

"Insya Allah data dan informasi yang dihasilkan BMKG akan semakin lebih andal, lebih tepat, dan lebih akurat,"ujarnya lagi.

Dia mengatakan, akurasi data dan informasi iklim BMKG sangat penting karena menjadi rujukan dan pijakan kebijakan bagi banyak sektor, termasuk transportasi, infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, pertahanan keamanan, serta penanggulangan bencana. Dwikorita menjelaskan, pemutakhiran zona musim dilakukan berdasarkan penggabungan data hasil observasi in situ di permukaan bumi dan data berbasis satelit sehingga diharapkan lebih dapat diterima secara spasial dan temporal.

Zonasi musim yang termutakhir juga diharapkan dapat mencerminkan karakteristik iklim lebih spesifik di masing-masing wilayah dan bisa digunakan sebagai basis informasi iklim 10 tahun mendatang. Setelah pemutakhiran zona musim, ada penambahan zona musim di seluruh Indonesia dari 407 zona menjadi 699 zona.

Zona musim yang semula meliputi342 ZOM dan 65 Non-ZOM) bertambah menjadi 583 ZOMdengan dua musim atau lebih dan 116 ZOM dengan satu musim (sebelumnya disebut Non-ZOM). ZOM9120 meliputi 156 ZOMdi Sumatra, 193 ZOM di Jawa, 67 ZOMdi Kalimantan, 20 ZOM di Bali, 27 ZOM di Nusa Tenggara Barat, 28 ZOM di Nusa Tenggara Timur, 104 ZOM di Sulawesi, 40 ZOM diMaluku, dan 64 ZOM di Papua.

Pelaksana Harian Pelaksana Tugas Deputi Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan, awal musim hujan tahun 2022-2023 diprakirakan terjadi September sampai November 2022 dan puncaknya diprakirakan terjadi Desember 2022 sampai Januari 2023. Dodo menuturkan, prakiraan musim hujan dapat dimanfaatkan sebagai pedoman perencanaan kegiatan di berbagai sektor, termasuk perencanaan awal musim tanam di sektor pertanian dan perencanaan mitigasi bencana.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement