REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Diskusi Terpumpun Monitoring Penyusunan Bahan Ajar Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Pendidikan Formal di Jakarta, Selasa, (28/6/2022).
Kegiatan dibuka langsung Sekertaris Utama BPIP Dr. Adhianti, S.IP., M.Si sebagai upaya dialog strategis yang dilakukan BPIP dan pemangku kepentingan untuk membangun gotong royong nasional dalam membumikan nilai-nilai Pancasila melalui materi Pendidikan dan Pelatihan PIP terutama untuk usia dini. "Keberhasilan pembanguan karakter bangsa tersebut merupakan tujuan utama PIP untuk mendukung terwujudnya SDM unggul pada Indonesia Emas tahun 2045" ujarnya saat membuka acara.
Menurutnya SDM yang unggul berdasarkan nilai-nilai Pancasila merupakan kunci keberhasilan proses internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dini.
Gotong royong Nasional tersebut juga merupakan langkah strategis dalam pembangunan jejaring kerja nasional agar kita dapat melaksanakan salah satu instruksi Presiden seperti yang disampaikan dalam Presiden Lecture. "Presiden menginstruksikan seluruh Kementerian dan Lembaga untuk gotong royong membumikan Pancasila terutama kepada generasi muda", paparnya.
Salah satu bentuk strategisnya adalah sinergitas dan gotong royong nasional yaitu dengan menetapkan kembali pendidikan Pancasila dalam kurikulum nasional sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022.
Dalam kesempatan yang sama Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan nilai-nilai luhur Pancasila harus dapat diperkenalkan semenjak dini kepada anak anak tidak hanya secara teori namun juga praktek dan tindakan nyata.
Diskusi dengan tema "Pancasila Jati diri dan Inspirasi" melalui Deputi Bidang Pengkajian Materi BPIP tersebut diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang efektif. "Dalam kurikulum itu diharapkan tidak adanya rasa menggurui dalam proses pengajaran Pancasila, namun ditekankan pada habitualisasi dan nilai-nilai lokal", ujarnya.
Ia memaparkan kurikulum tersebut tidak terbentur pada tembok-tembok teori, kita perlu membumikan Pancasila sejak awal kepada generasi-generasi muda dan usia dini yang cara pandang dan pikirnya berbeda dengan generasi sebelumnya.
Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Toto Purbiyanto mengatakan Pembuatan bahan ajar merupakan salah satu kegiatan besar BPIP yang memerlukan sinergi dan peran aktif dari seluruh komponen BPIP."Perkembangan pembuatan bahan ajar Ini sudah mencapai pada fase yang menggembirakan dan karenanya kita perlu untuk bergerak lebih cepat dan efektif hingga tujuan yang diinginkan bersama dapat tercapai", ucapnya.
Staff Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak Samuel Wattimena dalam menyampaikan pesan Ibu Ketua Dewan Pengarah Megawati Soekarnoputri yang menyatakan bahwa seluruh elemen bangsa harus bergerak secara sinergi koneksitas dengan melibatkan semua bagian dan kalangan."Menjelang hari anak nasional BPIP dapat bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak untuk memperkenalkan produk buku bahan Ajar dalam gelaran perayaan hari anak Nasional di kebun raya Bogor," katanya.
BPIP dalam hal ini dapat menampilkan tokoh-tokoh dan karakter dari Video atau Buku bahan Ajar Pancasila yang dihubungkan dengan pesan moral yang nyata dan membumi seperti mencintai budaya bangsa dengan memainkan permainan tradisional, makanan tradisional, mencintai alam dengan menjaga kebersihan serta gerakan mari menabung. "Rencananya juga akan dihadirkan augmented reality tentang budaya indonesia bekerja sama dengan organisasi save the children", tuturnya.