Senin 28 Jul 2025 14:37 WIB

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Pengembangan STEM dalam PAUD di Acara ASSIGN PPI Jepang ke-8

Pengenalan STEM memperkuat kesiapan intelektual anak untuk menghadapi era digital.

Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti menyatakan pentingnya STEM dalam pendidikan usia dini. Langkah ini akan menciptakan logika berpikir sejak dini.
Foto: Kemendikdasmen
Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti menyatakan pentingnya STEM dalam pendidikan usia dini. Langkah ini akan menciptakan logika berpikir sejak dini.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu'ti, menjadi salah satu pembicara ASSIGN 2024: The 8th Annual Scientific Symposium of Indonesian Collegians in Japan (ASSIGN) ke-8 yang digelar PPI Jepang di University of Tokyo kampus Bunkyo.

Dalam forum tersebut, ia menegaskan pentingnya pembelajaran dan pengembangan STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika) sebagai fondasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah Indonesia di tengah tuntutan perkembangan teknologi dan kebutuhan kompetensi masa depan.

Mu'ti menyampaikan, pendidikan anak usia dini (PAUD), Sekolah Dasar, dan Menengah bukan hanya membangun dasar literasi dan numerasi, tetapi juga menanamkan kecintaan pada sains dan logika berpikir sejak dini.

Ia mencontohkan pengenalan konsep matematika dan sains dalam PAUD dan TK dilakukan dengan pendekatan bermain sambil belajar di Jepang, sehingga anak dapat mengembangkan keterampilan berhitung, eksplorasi, dan rasa ingin tahu secara alami.

"Pengenalan STEM sejak usia dini akan memperkuat kesiapan mental, intelektual, dan sosial anak untuk menghadapi era digital," ujar Mu'ti melalui keterangan yang diterima Senin (28/7/2025).

Menurut dia, penelitian dan pengembangan di bidang STEM pada pendidikan anak usia dini sangat vital untuk membangun generasi unggul Indonesia.

Penguatan kompetensi guru, penyederhanaan materi, serta pengembangan metode pembelajaran kontekstual juga menjadi prioritas agar konsep-konsep STEM mudah dipahami anak.

"Melalui PAUD dan TK yang inovatif dan berbasis STEM, kita menyiapkan anak-anak menjadi generasi kreatif, adaptif, dan siap bersaing secara global," tambahnya

Dalam ASSIGN PPI Jepang ke 8 ini, isu pendidikan dini di Indonesia menjadi pembahasan mahasiswa serta diaspora Indonesia di Jepang khususnya untuk mendorong penguatan STEM dalam kebijakan pendidikan nasional mulai dari usia dini.

Acara ASSIGN ke-8 yang dibuka Mendikti Prof Brian, juga dihadiri Prof Bambang Brojonegoro, Dekan Asian Development Bank Institute, Andre Rosiade Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Prof Amzul Rifin, Atase Keuangan KBRI Tokyo Leni Nurlaeni, Rektor IPB University Prof Arif Satria dan Rektor Universitas Brawijaya, Prof Widodo ini diharapkan menambah kepedulian mahasiswa Indonesia di luar negeri dengan perkembangan pendidikan usia dini dan dasar bagi masa depan Indonesia, ucap Ketua Panitia M Aziz yang saat ini sedang menyelesaikan Magister Health Science di University of Tokyo.

Terakhir, Prima Gandhi Ketua PPI Jepang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya ASSIGN, simposium ilmiah rutin PPI Jepang yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement