REPUBLIKA.CO.ID, SELANGOR -- Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad menilai Singapura merupakan bagian dari Johor. Oleh karena itu, Negara Bagian Johor seharusnya mengeklaim wilayah Singapura agar kembali ke tanah Malaysia.
"Bagaimanapun, tidak ada tuntutan apa pun ke Singapura. Sebaliknya kami menunjukkan apresiasi kami kepada kepemimpinan negara baru bernama Singapura ini," ujarnya saat berpidato, Ahad (19/6/2022), seperti dilansir laman The Straits Times, Senin (20/6/2022).
Namun, menurut Mahathir, pemerintahan Malaysia menganggap lebih berharga setelah mereka memenangkan penguasan Pulau Sipadan dan Ligitan atas Indonesia di International Court of Justice. "Sambil menyerahkan sebongkah batu 'seukuran meja' Pedra Branca ke Singapura," ujarnya.
"Kita seharusnya tidak meminta Pedra Branca saja atau Pulau Batu Puteh dikembalikan ke kita, kita juga harus minta Singapura dan juga Kepulauan Riau karena mereka bagaian dari Tanah Melayu," ujarnya yang mendapat tepuk tangan dari audiens.
Politikus senior berusia 96 tahun itu melontarkan pernyataan kontroversial pada Ahad (19/6/2022), dalam sebuah acara di Selangor yang digelar sejumlah organisasi nonpemerintahan. Acara dimaksud, yakni Kongres Survival Melayu.
Dalam pidato pembukaannya yang disiarkan langsung di media sosial, Mahathir yang merupakan anggota dewan dari Langkawai mengatakan, Tanah Melayu dulu sangat luas. Tanah Melayu terbentang dari Tanah Genting Kra di selatan Thailand hingga ke Kepulauan Riau dan Singapura. Namun, kini hanya terbatas di Semenanjung Malaya.