REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wali Kota Solo Gibran Rakabuming punya cara tersendiri untuk mengatasi rasa lelah namun tak kunjung kantuk yang dirasakannya saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) kepala daerah PDI Perjuangan (PDIP) se-Indonesia.
Pada kegiatan yang digelar di Gedung Sekolah Partai di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu, Gibran memang menjadi salah satu peserta. Putra Presiden Joko Widodo itu bergabung bersama peserta lainnya sejak kemarin hingga Jumat (17/6/2022) untuk mengikuti pelatihan.
Dan semua peserta, para kepala darrah itu, tak boleh menginap di hotel atau fasilitas milik pribadi selama pelatihan. Semua sama dengan kader-kader PDIP lainnya yang mengikuti pelatihan di tingkat pusat partai. Yakni menginap di Gedung Sekolah Partai. Tak terkecuali Gibran, walau dia putra seorang presiden.
Sehari sebelumnya, Gibran mengaku merasa pengalaman tidur di barak Sekolah Partai akan menjadi pengalaman yang seru. Dan pada malam harinya, tepatnya Kamis (16/6/2022) malam, Gibran tentu merasa lelah karena seharian beraktivitas di Rakor tersebut. Namun seperti yang sama terjadi pada banyak orang, rasa lelah tak melulu berujung pada kantuk dan tidur. Kerap kali, saking lelahnya, justru susah tidur.
Gibran tampaknya mencoba menggerakkan badannya. Bangkit, dan mengarah ke Kantin Mustika Rasa, yang terletak di sisi samping depan Gedung Sekolah Partai.
Nama Mustika Rasa sendiri terinspirasi dari judul buku yang dibuat di era Soekarno, berisi ribuan resep makanan dan kuliner Nusantara, satu-satunya yang pernah dibuat oleh negara.
Di kantin Mustika Rasa tersebut, selain tempat untuk memesan kopi atau teh, juga menjual atribut-atribut kepartaian. Dan Gibran memilih untuk berbelanja di segmen atribut-atribut tersebut.
Magnet Gibran membuat pengunjung kantin Mustika Rasa tertarik. Sejumlah staf Sekretariat PDIP serta petugas kantin yang dikelola Koperasi Pegawai partai itupun merespons keinginan Gibran.
Seorang petugas lalu mengarahkan Gibran mencoba baju partai berwarna merah yang menarik hati Gibran.
“Wah kayaknya ukurannya S (Small atau kecil, red) itu. Muat tidak ya (untuk Pak Gibran,red)?” Tanya seorang petugas staf sekretariat yang ada di lokasi.
Gibran langsung berinisiatif mencoba baju itu. Tanpa ruang ganti seperti toko-toko di mal besar. Gibran mencobanya langsung di lokasi.
Para wartawan yang mengetahui aktivitas Gibran Kamis malam itu, pada Jumat pagi, bertanya kepadanya, usai senam pagi ini. Apakah Gibran tak membawa cukup baju ke pelatihan? Gibran menjawab dirinya membawa pakaian yang cukup selama pelatihan. Hanya saja dia memang tertarik menambah koleksi baju partainya.
“Saya bawa. (Beli yang baru, red) Nambah koleksi aja. Biasa beli jaket, kaus, kalau ke sini,” kata Gibran dalam keterangan persnya.
“Jadi apa saja yang dibeli?” Tanya para wartawan lagi.
“Kaus saja. Yang lain sudah punya,” kata Gibran.
Istirahat Gibran malam itu cukup. Bersama para peserta lainnya, pada pagi ini, mengikuti senam pagi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga juga ikut serta.
Gibran mengaku Senam Cinta Tanah Air (Sicita) yang dilakukan oleh peserta, cukup membuatnya bergerak. Namun dia mengaku aslinya senam tersebut masih belum sebanding dengan aktivitas fisik yang biasa dilakukannya. Sehingga ketika melakukan senam Sicita, dia tak terlalu berkeringat.
“Belum (berkeringat banget,red). Saya biasa main bola. Lari-lari. Jadi senam ini tak terlalu berat,” ucap Gibran.