REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi dan menyambut baik rencana Koalisi Semut Merah yang tengah dijajaki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jelang pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menilai pembentukan koalisi tersebut sesuatu hal yang positif bagi demokrasi.
"Pembentukan koalisi sejak awal, tidak tergesa-gesa, tidak terburu-buru, akan memberikan kontribusi positif bagi sistem kepartaian dan kualitas berdemokrasi karena dipastikan akan terjadi banyak titik temu dalam merumuskan platform koalisi, menyamakan ide, gagasan, kepentingan, dan program koalisi," kata Viva kepada Republika, Jumat (10/6/2022).
Juru bicara PAN itu mengungkapkan bahwa koalisi partai menjelang pilpres adalah hak konstitusional partai yang diamanatkan oleh UUD 1945.
Untuk bisa mengusung capres, gabungan partai politik harus memenuhi syarat Presidential Threshold (PT) minimal 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara sah nasional. Hal itu sebagaimana diatur pada pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
"Untuk itu karena persyaratan PT 20 persen, koalisi PKB dan PKS masih belum memenuhi persyaratan. Perlu ada satu tambahan partai politik lagi. Masih ada waktu untuk berkonsolidasi dan saling PDKT," ujarnya.
Viva menambahkan, pembentukan koalisi pilpres akan menambah semarak demokrasi di Indonesia. Selain itu pembentukan koalisi juga menjadi proses pendidikan politik rakyat untuk mengetahui mekanisme pemilu yang konstitusional.
PKB dan PKS berpeluang membentuk poros ketiga pada pilpres 2024 mendatang. Istilah Koalisi Semut Merah sendiri pertama kali dilontarkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
"Ya saya bilang koalisi semut merah supaya gigitnya ya meskipun kecil kita bisa menyusup ke mana mana. Semut juga simbol rakyat ya simbol masyarakat," ungkapnya.