Jumat 10 Jun 2022 05:36 WIB

PKB Lirik Tito, Erick, Andika, Hingga Sandiaga untuk Cawapres

Nama-nama tersebut akan dipasangkan PKB dengan capres Muhaimin Iskandar.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) mengatakan partainya melirik sejumlah nama besar untuk disandingkan sebagai cawapres bagi capres Muhaimin Iskandar.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) mengatakan partainya melirik sejumlah nama besar untuk disandingkan sebagai cawapres bagi capres Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengakui bahwa partainya tengah melirik sejumlah tokoh yang dianggap layak jadi calon wakil presiden (cawapres). Sejumlah nama disebut-sebut tengah berada dalam pantauan PKB, yaitu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Panglima TNI Andika Perkasa, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Iya PKB sedang melirik (nama-nama itu)," kata Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga

Kendati demikian Jazilul mengatakan partainya belum membangun komunikasi dengan sejumlah nama-nama tersebut. Diakuinya, PKB kini tengah mencari kecocokan dengan sejumlah tokoh-tokoh tersebut.

"Kita kan belum komunikasi tapi mencari kecocokan gitu lho," ucapnya.

Sementara itu untuk calon presiden (capres), PKB harga mati menjagokan ketua umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). Hal tersebut sebagaimana diputuskan dalam Muktambar Bali 2019 lalu.

"Kalau di PKB sudah ada keputusan. Muktamar Bali memandatkan Gus Muhaimin maju menjadi calon presiden," ujar wakil ketua MPR tersebut.

Kendati demikian PKB memahami bahwa partainya tidak bisa mengusung capres sendirian. Karena itu menurutnya hal tersebut akan dikomunikasikan dengan rekan koalisi.

"Kalau ada teman yang koalisi tentu bukan harga mati lagi tapi kompromi.  Karena saya wakil ketua umum bidang pemenangan saya sampaikan, perjuangkan 24 jam Gus Muhaimin menjadi presiden. Urusan koalisi serahkan kita nanti, tetapi fakta kan nanti akan kita hadapi dengan siapa kita akan berkoalisi dengan cara apa kita harus menang," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement