REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari berharap, terjadi titik temu antara DPR, Pemerintah dan KPU dalam rapat konsinyering yang digelar KPU mulai Jumat (13/5) hari ini hingga Ahad (15/5) mendatang. Hasyim menyebut, ada beberapa topik yang perlu disepakati khususnya terkait masa kampanye.
"KPU berharap dalam konsinyering terjadi titik temu antara DPR, Pemerintah dan KPU, dalam topik durasi masa kampanye, dan proses pengadaan dan distribusi logistik sampai dengan TPS," ujar Hasyim saat dikonfirmasi, Jumat (13/5).
Hasyim tidak menyebut detil hasil rapat konsinyering di hari pertama KPU dengan DPR hari ini. Namun, KPU berharap konsinyering menghasilkan kesepakatan terkait tahapan Pemilu.
Selain itu, KPU berharap Rapat Dengar Pendapat (RDP) dapar digelar pada Mei 2022 sehingga PKPU Tahapan Pemilu 2024 dapat ditetapkan dan diundangkan pada Mei 2022.
"Hal ini penting karena tahapan Pemilu 2024 akan dimulai 14 Juni 2022 atau 20 bulan sebelum Hari-H pemungutan suara)," kata Hasyim.
Sehari sebelumnya, Hasyim menyebut dua agenda yang menjadi fokus KPU pada Rapat Konsinyering dengan DPR yakni tahapan Pemilu dan anggaran Pemilu. Secara khusus, Hasyim menyebut anggaran Pemilu menjadi hal yang dibutuhkan untuk dicairkan pada kegiatan di tahun 2022 ini.
"Perhitungan anggaran Pemilu dari KPU masih Rp76 Triliun," ujar Hasyim.
Sementara, terkait masa kampanye, KPU tidak mempermasalahkan durasi yang diinginkan untuk masa kampanye. Hasyim mengatakan, selama pengadaan dan distribusi logistik sesuai dan mencukupi tidak akan menjadi masalah.
"KPU yang jadi konsennya pengadaan dan distribusi logistik. Kalau kampanye mau berapa durasi berapa hari saja nggak masalah bagi KPU," kata Hasyim.