REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menangkap tangan (OTT) Bupati Kabupaten Bogor, Ade Yasin. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu diciduk bersama dengan 12 orang lainnya termasuk anggota BPK Jawa Barat.
KPK menjelaskan bahwa OTT terhadap Bupati Ade Yasin terkait suap pengurusan temuan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor. Giat KPK di kabupateb Bogor dilakukan pada Selasa (26/4) malam hingga Rabu (27/4/2022).
"(OTT) Terkait dugaan suap pengurusan temuan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.
Ini menjadi OTT kelima yang dilakukan KPK di sepanjang 2022 ini. Sebelumnya, lembaga antirasuah itu telah meringkus Bupati Langkat di Sumatera Utara, Terbit Rencana Perangin-angin. Dia selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka penerima suap pengadaan barang dan jasa.
Lembaga antikorupsi itu juga telah menciduk Wali Kota Bekasi non-aktif, Rahmat Effendi alias Bang Pepen. Dia ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kasus gratifikasi dan suap lelang jabatan.
Keduanya merupakan politisi partai Golkar yang ditangkap tangan oleh KPK dalam waktu berdekatan. Rahmat Effendi diringkus pada Rabu (5/1) lalu sedangkan Terbit Rencana Perangin-angin diamankan pada Selasa (18/1) kemarin.
KPK juga telah menangkap Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas'ud melalui OTT pada Rabu (12/1) sore lalu. Politisi Partai Demokrat itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus penerimaan hadian atau janji.
KPK juga telah menangkap tangan Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Itong Isnaini Hidayat pada Rabu (19/1) lalu. Dia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap terkait dugaan pengurusan perkara di PN Surabaya.