REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyampaikan aksi demontrasi yang dilakukan oleh elemen mahasiswa dan buruh di depan Gedung DPR/MPR RI dan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, berjalan dengan tertib. Polisi mengeklaim hal itu terjadi karena sistem filterisasi yang dilakukan berhasil.
"Ini karena Polda Metro menggunakan sistem filterisasi. Kami tidak ingin adanya penyusup dalam kelompok mahasiswa maupun kelompok buruh sehingga kami lakukan filterisasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Monumen Nasional (Monas), Kamis (21/4).
Zulpan menambahkan, sistem filterisasi dan penyekatan di penyangga Ibu Kota membuat penyusup tidak bisa sampai berbaur dengan peserta aksi. Dengan demikian, hal-hal yang tidak diinginkan pun dapat dicegah sedini mungkin.
Kemudian, kepolisian juga turut memfasilitasi para demonstran untuk pulang jika tidak memiliki kendaraan. "Secara umum kegiatan ini berjalan dengan lancar, terkendali dengan aman. Tadi, di Patung Kuda (Arjuna Wiwaha) kurang lebih ada 1.000 mahasiswa. Kemudian, di depan DPR/MPR RI ada 600 lebih baik dari elemen mahasiswa dan buruh," kata Zulpan.
Namun, Zulpan juga tidak menampik masih ada beberapa orang diduga perusuh tetapi mereka berhasil ditangkap. Hanya saja, Zulpan tidak menjelaskan secara perinci berapa orang yang ditangkap oleh petugas.
Saat ini, kata dia, kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap mereka. Apabila tidak terbukti melakukan tindak pidana, mereka akan dipulangkan.
"Saya rasa itu upaya yang dilakukan untuk menerobos barikade yang kami lakukan, tentunya sekarang masih kami lakukan pemeriksaan. Kalau total keseluruhan belum bisa saya sampaikan karena masih mendata," kata Zulpan.