REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengaku baru mengetahui ada rencana demo buruh ke Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Mei nanti. Menurut dia, pihaknya akan mempelajari izin dan permohonan para buruh, mengingat belum ada surat yang diterima pihaknya.
“Kita akan pelajari, apakah dimungkinkan atau tidak,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota DKI, Kamis (21/4).
Dia menambahkan, permohonan dan permintaan dari buruh beserta kepentingannya akan dipelajari lebih jauh. Dia khawatir, dalam pengumpulan massa yang banyak dan berlebihan itu malah mengganggu pelayanan publik atau ketertiban. “Apalagi takut disusupi oleh kepentingan lainnya,” katanya.
Riza berdalih, meski menghormati hak berdemokrasi, masih ada pembatasan yang dilakukan di beberapa lokasi di DKI seperti Monas masih ditutup. Dia mengaku akan melakukan antisipasi lebih jauh.
“Kita harus jaga ya,” ucapnya.
Diketahui, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, pihaknya akan menggelar unjuk rasa ke beberapa lokasi. Menurutnya, ratusan ribu buruh akan berpartisipasi melakukan rangkaian aksi MayDay pada 1 dan 14 Mei nanti ke beberapa lokasi di Jakarta.
Dia memerinci, pada 1 Mei 2022, buruh akan melakukan aksi di KPUD Provinsi. Pelaksanaan itu, kata Said Iqbal, menjadi rangkaian terkait deklarasi buruh MayDay yang kemungkinan akan digelar pada 14 Mei. “Aksi ini akan diikuti 100 ribu buruh. Deklarasi perjuangan dilakukan oleh Partai Buruh dan gerakan buruh Indonesia di Jakarta International Stadium (JIS) atau Istora Senayan,” katanya.
Khusus pada 1 Mei, katanya, dari KPU, buruh di Jakarta akan melanjutkan aksi ke Bundaran Hotel Indonesia dengan menyuarakan tuntutan tolak omnibus law, turunkan harga kebutuhan bahan pokok. Termasuk, pencopotan MenterI Perdagangan yang telah kalah dengan mafia minyak goreng.