Kamis 21 Apr 2022 19:16 WIB

Masuki Lonjakan Mudik, Walkot Bandung: Seluruh Infrastruktur Sudah Siap

Walkot Bandung Yana Mulyana menjanjikan seluruh infrastruktur siap hadapi pemudik.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (21/4/2022). Walkot Bandung Yana Mulyana menjanjikan seluruh infrastruktur siap hadapi pemudik.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah calon penumpang berjalan menuju bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (21/4/2022). Walkot Bandung Yana Mulyana menjanjikan seluruh infrastruktur siap hadapi pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Wali Kota Bandung Yana Mulyana meyakinkan seluruh persiapan mengantisipasi lonjakan arus mudik telah rampung. Dia juga memastikan seluruh infrastruktur utama maupun penunjang kelancaran mudik telah siap.

“Setelah pengecekan dari awal April, kelihatannya semua persiapan sudah bagus, mulai dari uji kelaikan armada, fasilitas di terminal, dan persiapan lainnya alhamdulillah sudah baik,” kata Yana saat melakukan pengecekan kelaikan jalan bus di Terminal Leuwipanjang, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga

“Mudah-mudahan semua pemudik bisa merasa aman dan nyaman karena kita sangat hati-hati dalam persiapan mudik ini,” harapnya.

Yana memprediksikan lonjakan mudik akan berlangsung secara bertahap, merujuk pada masa libur lebaran yang cukup panjang, 10 hari. Dia juga menghimbau masyarakat untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan sebelum melakukan perjalanan mudik, salah satunya dengan melakukan vaksinasi lengkap hingga dosis ketiga.

“Untuk seluruh masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik sebaiknya lengkapi dosis vaksinasinya terlebih dulu, sampai booster. Tetap berhati-hati selalu menerapkan prokes, insya Allah mudik sehat aman lancar,” kata dia.

Dia menambahkan fasilitas vaksinasi akan disediakan di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum, khususnya selama H-7 dan H+7 lebaran. Dia juga menghimbau seluruh pengemudi untuk senantiasa berhati-hati dalam mengemudi, dan tidak memaksakan diri.

Dia juga meminta para pengemudi untuk selalu menghimbau penumpang untuk menerapkan protokol kesehatan selama melakukan perjalanan.

“Yang penting harus berhati-hati dan tidak memaksakan diri, ada waktunya istirahat, maka istirahat saja dulu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat mengatakan, belum ada peningkatan jumlah penumpang untuk arus keberangkatan. Sejauh ini masih berada dikisaran 1100-1200 penumpang per hari, kata dia. Namun untuk kedatangan dari luar kota, peningkatan telah mencapai 100 persen, 2000 penumpang, atau dua kali lipat dibanding jumlah penumpang normal.

“Kalau arus mudik cenderung landai, kalau mudik biasanya lebih terlihat di Terminal Cicaheum, kalau kami (Terminal Leuwipanjang) lebih ramai saat arus balik. Walaupun memang mudik di wilayah lokal Jabar ada, seperti Bekasi, Bogor, Sukabumi, Cianjur, kalau AKAPnya ada Palembang dan Merak,” kata Asep saat ditemui Republika di Terminal Leuwipanjang, Kamis (21/4/2022).

Dia memprediksikan puncak lonjakan penumpang akan terjadi pada 28 atau 29 April. sedangkan puncak arus balik akan diperkirakan akan terjadi pada 8 atau 9 Mei.

Untuk persiapan lonjakan arus mudik maupun arus balik, selain melakukan ramp check (uji kelaikan bus), Terminal Leuwipanjang juga akan mendirikan pos-pos kesehatan dan vaksinasi bagi pengemudi, penumpang dan masyarakat.

“Kita ada pos kesehatan, ada pos vaksinasi juga, itu dari tanggal 25 April sampai 10 Mei, mungkin tanggal 27-30 April akan ada vaksinasi untuk penumpang, pengemudi bis, atau masyarakat. Nanti bisa vaksin disini,” kata Asep.

Dia juga menegaskan bahwa Terminal Leuwipanjang selalu berupaya menjaga penerapan protokol kesehatan, mulai dari menjaga jarak sosial, mewajibkan pakai masker, mengaplikasikan Peduli Lindungi, mengukur suhu penumpang, dan melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan selama berada di perjalanan.

Asep mengatakan, selama masa mudik, Terminal Leuwipanjang akan mengerahkan 250 armada per harinya. Dimana tidak ada pembatasan jumlah penumpang untuk setiap busnya, kapasitas 100 persen.

“Tidak ada pembatasan, masih 100 persen. Kalau sebelumnya ada pembatasan 70 persen tapi kalau sekarang tidak ada pembatasan,” jelas Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement