Rabu 13 Apr 2022 19:04 WIB

Sandiaga: Semoga 2024 Berganti Kepemimpinan dengan Mulus

Sandi menilai sah saja bila banyak yang berbicara peluang berkontestasi.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ilham Tirta
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Foto: Prayogi/Republika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK -- Nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno kerap masuk ke dalam kandidat calon presiden yang dirilis berbagai lembaga survei. Yang terbaru adalah rilis survei dari Point Indonesia.

Dalam survei tersebut, nama Prabowo Subianto muncul sebagai kandidat Presiden RI yang paling populer dengan persentase 28 persen. Calon Presiden lainnya yang juga masuk dalam ranking 5 besar, di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 24,1 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 21,7 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 10,3 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7,2 persen.

Baca Juga

“Saya yakin di 2024 nanti, pasti Allah bukakan jalan agar Indonesia nanti berganti kepemimpinan, dengan mulus, berbasis Pancasila dan NKRI kita semua,” kata Sandi saat mengunjungi sejumlah kawasan wisata di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu (13/4/2022).

Sandi menilai sah-sah saja bila sudah banyak yang berbicara mengenai peluang berkontestasi di Pilpres 2024. Tapi, mantan wakil gubernur DKI itu kini masih ingin fokus menyelesaikan pekerjaan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membantu Presiden Jokowi.

"Pertama-tama saya ingin fokus sesuai arahan Presiden untuk menyelesaikan tugas kita. Bukan sampai 2024, tapi akhir 2023," kata Sandiaga.

Sandi berharap walau pembicaraan Pilpres mulai ramai, ia berharap tidak ada upaya yang menjurus pada perpecahan bangsa. Menurut Sandi, di tengah terpaan ekonomi akibat pandemi, semua pihak harus bergandengan tangan untuk menjaga persatuan.

Sandi mengatakan, dirinya sudah dua kali ikut dalam kontestasi politik. Pertama Pilgub DKI 2016 dan kemudian Pilpres 2019. Pada dua kesempatan tersebut, Sandi melihat ada keterbelahan masyarakat akibat perbedaan pandangan politik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement