Rabu 06 Apr 2022 20:54 WIB

Wapres Dukung Rencana Pancasila Jadi Pelajaran Tersendiri

Wapres menekankan sejatinya tidak ada lagi yang mempertentangkan Pancasila dan Islam.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Maruf Amin saat menerima audiensi dengan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dan jajaran di kediaman dinas Wapres, Jakarta, Rabu (6/4).
Foto: Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat menerima audiensi dengan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dan jajaran di kediaman dinas Wapres, Jakarta, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung rencana Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang hendak menjadikan Pancasila sebagai pelajaran tersendiri dalam kurikulum pendidikan. Wapres menilai, implementasi nilai nilai Pancasila perlu dilakukan sejak dini kepada siswa.

Hal itu disampaikan Wapres saat menerima audiensi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi terkait rencana menjadikan Pancasila sebagai pelajaran tersendiri dalam kurikulum pendidikan.

Baca Juga

"Saya mendukung dan menyambut baik upaya-upaya implementasi nilai-nilai pancasila kepada siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan mahasiswa dan alumni perguruan tinggi dalam dan luar negeri," kata Wapres dikutip dari siaran persnya, Rabu (6/4).

Wapres melanjutkan, ia bahkan mendukung upaya pengimplementasian nilai-nilai Pancasila tidak hanya kepada siswa dan mahasiswa tetapi juga masyarakat luas termasuk para pengusaha. Menurut Wapres, secara politik, Pancasila sebagai dasar negara memang telah selesai. Namun, dalam implementasi nilai-nilainya masih membutuhkan berbagai upaya agar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan perorangan maupun secara berkelompok atau berorganisasi.  

"Sampai saat ini masih ada pihak yang mempertentangkan misalnya antara Pancasila dan Islam, kalau ber-Pancasila tidak ber-Islam, kalau ber-Islam tidak ber-Pancasila, mungkin itu perlu diberi penjelasan-penjelasan yang tepat, sehingga tidak ada lagi orang yang mempertentangkan antara Pancasila dan agama," katanya.

Wapres juga mengaitkan pentingnya penanaman nilai Pancasila dengan upaya membangun SDM unggul. Menurutnya, SDM tidak hanya perlu terampil dan inovatif tetapi juga memiliki pemahaman kebangsaan yang tinggi.

Menurutnya, jika nilai Pancasila tidak diajarkan sejak usia dini, akan banyak orang yang tidak peduli apakah tindakannya sesuai dengan Pancasila atau tidak. Hal tersebut, lanjut Wapres, akan sangat berbahaya kepada para lulusan pendidikan luar negeri yang notabene membawa banyak ilmu dari mancanegara.

“Mereka orang-orang pandai, tetapi kalau tidak memiliki wawasan kebangsaan, tidak memiliki pemahaman tentang Pancasila, itu akan menjadi masalah yang repot sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement