REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku sebanyak 79,4 juta orang diprediksi akan melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Balitbang Kemenhub pada 9-21 Maret 2022 setelah penghapusan syarat perjalanan dengan tes antigen dan PCR.
"Dari prediksi 79,4 juta orang yang akan mudik, sebanyak 13 juta orang merupakan warga Jabodetabek yang melakukan mudik," kata Budi dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (6/4/2022).
Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan hingga 167,27 persen dibandingkan prediksi mobilitas Lebaran Idul Fitri 2021. Tahun lalu, proyeksi pemudik pada Lebaran Idul Fitri mencapai 29,7 juta orang.
Sementara itu jika dibandingkan prediksi mobilitas Natal dan Tahun Baru pada 2021, angka tersebut juga naik 297,47 persen. Prediksi mobilitas Natal dan Tahun Baru 2021 sebesar 19,9 juta orang.
"Kita akan menghadapi Idul Fitri yang diikuti dengan masyarakat yang melakukan mudik. Tradisi tahunan ini menjadi tantangan besar dengan animo begitu besar, kita harus siapkan dengan baik," ujar Budi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan berdasarkan situasi pandemi yang semakin membaik dan meningkatnya masyarakat yang sudah divaksin, pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik. Bagi masyarakat yang sudah vaksin ketiga tidak perlu melakukan tes PCR atau antigen.
Muhadjir mengatakan, kunci sukses penyelenggaraan angkutan lebaran adalah penyiapan armada moda transportasi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Selain itu juga penerapan disiplin prokes di simpul-simpul transportasi.
“Kita juga harus manfaatkan masa ini untuk terus meningkatkan angka vaksinasi dan kami imbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi,” ujar Muhadjir.