Rabu 06 Apr 2022 15:15 WIB

Menlu Retno: Indonesia Konsisten Ingin Perang Rusia-Ukraina Berakhir

Menlu Retno mengaku bertemu dengan petinggi Ukraina dan Rusia.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) mengikuti rapat kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Raker itu membahas pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia di Ukraina, Diplomasi Indonesia terkait konflik Rusia dan Ukraina, serta meminta keterangan Kementerian Luar Negeri terkait Special Procedures Mandate Holders (SPMH) mengenai sejumlah kasus dugaan penghilangan paksa, penggunaan kekerasan berlebihan, penyiksaan, dan pemindahan paksa di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) mengikuti rapat kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Raker itu membahas pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia di Ukraina, Diplomasi Indonesia terkait konflik Rusia dan Ukraina, serta meminta keterangan Kementerian Luar Negeri terkait Special Procedures Mandate Holders (SPMH) mengenai sejumlah kasus dugaan penghilangan paksa, penggunaan kekerasan berlebihan, penyiksaan, dan pemindahan paksa di Provinsi Papua dan Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, terus melakukan diplomasi dengan perwakilan Rusia dan Ukraina. Menlu mengaku telah bertemu  Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzhaparova, di Doha Qatar pada 27 Maret 2022 lalu. Ia juga menggelar pertemuan empat mata dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, pada 30 Maret 2022 lalu.

Dalam pertemuan itu, Indonesia meminta kedua negara dapat mengakhiri perang. "Statement atau pernyataan yang konsisten disampaikan Indonesia adalah bahwa perang harus segera dihentikan. Jika tidak, maka situasi kemanusiaan akan semakin memburuk di Ukraina," kata Retno dalam rapat kerja di Komisi I DPR, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan saat ini lebih dari 4,2 juta orang telah mengungsi keluar Ukraina. Sementara 6,5 juta orang juga menjadi pengungsi internal.

"Jumlah korban jiwa juga semakin besar," ucapnya.

Selain itu, Indonesia juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Konsitensi ini ditunjukkan Indonesia pada saat pemungutan suara di sidang majelis umum PBB di mana Indonesia voted 'yes' untuk resolusi agression against Ukraine pada 2 Maret 2022 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement