Sabtu 02 Apr 2022 00:40 WIB

Moeldoko Terkejut dengan Pembunuhan Sertu Eka dan Istrinya, Bidan Sri Lestari.

Bidan Sri merupakan nakes dan PNS di Puskesmas Elim yang suka bantu persalinan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengecam dan mengutuk keras aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pasangan suami istri Sertu Eka Andrianto Hasugian dan Bidan Sri Lestari Indah Putri di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua, Kamis (31/3) pagi WIT. Ia menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban.

“Saya mengecam dan mengutuk keras aksi penyerangan KKB terhadap bidan Sri Lestari Indah dan suaminya,” kata Moeldoko melalui akun resmi Instagramnya pada Jumat (1/4).

Baca Juga

Ia pun mengaku terkejut mendengar kabar pembunuhan tersebut. Bidan Sri Lestari Indah bersama suaminya Sertu Eka Hasugian menjadi korban meninggal akibat tindakan biadab KKB.

Moeldoko menyebut memiliki kedekatan emosional dengan profesi bidan. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir ini, ia bersama dengan KSP telah memperjuangkan nasib bidan di desa yang berstatus pegawai tidak tetap menjadi calon PNS.

Ia mengatakan, bidan Sri Lestari merupakan nakes dan PNS di Puskesmas Elim Yalimo, yang sering membantu masyarakat khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Dia juga total mengabdikan dirinya saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo.

Sementara suaminya, Sertu Eka Hasiguan, merupakan prajurit yang sudah mendedikasikan dirinya untuk menjaga keamanan di wilayah Papua. “Atas peristiwa ini, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama bagi kedua putranya diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar Moeldoko.

Seperti diketahui, Sertu Eka dan istrinya dianiaya dan ditembak hingga meninggal oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya pada Kamis sekitar pukul 06.00 WIT. Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigjen Izak Pangemanan menjelaskan, dari laporan yang diterima, ada kelompok bersenjata menyerang anggota TNI AD itu beserta keluarganya yang saat itu berada di ruko di Distrik Elelim.

Akibatnya, Eka meninggal di tempat akibat luka tembak. Sedangkan istrinya, Sri Lestari, kehilangan nyawanya akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya. "Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama," kata Pangemanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement