REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengunjungi rumah orang tua almarhum Sertu Eka di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/4) malam. Sertu Eka adalah prajurit TNI yang meninggal akibat penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya itu, Dudung berjanji akan menanggung kebutuhan kedua putra Sertu Eka yang masih kecil dan memberikan beasiswa sekolah hingga siap bekerja. Selain itu, ia juga bakal membantu adik almarhum yang saat ini duduk di kelas 3 SMA untuk mewujudkan cita-citanya menjadi anggota TNI.
"Untuk adik almarhum Sertu Eka akan kita bantu masuk Taruna Akademi Militer, sehingga diharapkan kelak dapat menjadi tumpuan keluarga membantu adik-adiknya," kata Dudung dalam keterangan Dinas Penerangan Angkatan Darat yang diterima di Jakarta, Selasa (5/4).
Dudung pun sempat berziarah ke makam Sertu Eka. Setelah itu, dia beserta rombongan menuju RSUD Dr Soetomo untuk menjenguk Vino (4 tahun), salah satu anak Sertu Eka yang selamat. Vino juga turut menjadi korban penyerangan KKB. Akibat peristiwa itu, dua jari tangannya putus terkena sabetan senjata tajam.
Seperti diketahui, Sertu Eka Andriyanto Hasugian meninggal diduga akibat ditembak oleh KKB di Jalan Trans Elelim-Wamena Kabupaten Yalimo, Papua pada Kamis (31/3) lalu. Selain itu, istri Sertu Eka, Sri Lestari Indah Putri yang berprofesi sebagai bidan di puskemas setempat juga tewas dalam peristiwa tersebut.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom membantah pihaknya melakukan penembakan terhadap pasangan suami istri itu. Sebby menyebut, pihaknya belum mengeluarkan perintah untuk melakukan penyerangan di Yalimo.
"Kami mau sampaikan kepada publik bahwa pembunuhan di Yalimo itu tidak ada perintah untuk perang. Untuk sementara, di Yalimo belum punya agenda untuk melakukan penyerangan," kata Sebby dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (31/3).