Senin 14 Mar 2022 20:00 WIB

Jelang MotoGP 2022, BNPB: Antusias Masyarakat Ikuti Vaksinasi Meningkat

Dari pelaksanaan vaksin pada hari sebelumnya telah meningkat hingga 55,6 persen

Rep: dian fath risalah/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah pusat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkatkan capaian vaksinasi jelang diselenggarakanya perhelatan MotoGP 2022 Mandalika pada 18-20 Maret mendatang.
Foto: Istimewa
Pemerintah pusat dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkatkan capaian vaksinasi jelang diselenggarakanya perhelatan MotoGP 2022 Mandalika pada 18-20 Maret mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program percepatan vaksinasi yang dilaksanakan atas kolaborasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin mendapat atensi dan dukungan dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang ikut dalam program vaksinasi hingga hari ketiga, Senin (14/3).

Direktur Dukungan Sumberdaya Darurat BNPB, Rustian mengatakan, dari pelaksanaan selama dua hari ini, pihaknya sudah melihat sudah mulai ada peningkatan. Hasil rekapitulasi dari pelaksanaan vaksin pada hari sebelumnya telah menunjukkan adanya kenaikan hingga 55,6 persen.

Baca Juga

"Memang hari pertama kami akui belum memenuhi target, namun di hari kedua sudah ada peningkatan. Masyarakat semakin tahu kalau kita ada program vaksinasi ini. Perkembangan di lapangan ada lebih banyak lagi masyarakat yang mengikuti vaksinasi,” ujar Rustian, Senin (14/3).

Rustian mengatakan, selain dilaksanakan guna mendukung penguatan kekebalan kelompok masyarakat di Lombok, dan menyongsong perhelatan akbar MotoGP 2022, program percepatan vaksinasi juga dioptimalkan untuk meningkatkan pemulihan ekonomi di kawasan wisata prioritas Pulau Lombok. Seperti salah satunya adalah destinasi Desa Adat Sade, rumah bagi warga Suku Sasak.

Antusias warga Suku Sasak untuk memperoleh vaksinasi lanjutan dari tim Rumah Sakit (RS) Mandalika, sebagai mitra pelaksanaan vaksinasi BNPB, sudah terlihat sejak tim vaksinator menyambangi Desa Sade, yang dibantu sosialisasi secara persuasif oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Lia Oktaviani, warga Suku Sasak mengaku terbantu dengan adanya program vaksinasi ‘jemput bola’ yang diselenggarakan di kampung halamannya. Ibu dua anak itu menjadi optimis bahwa perekonomian dari sektor wisata di Desa Sasak akan semakin meningkat.

“Saya ingin selalu sehat dan terhindar dari ancaman Covid-19, makanya saya ikut vaksin. Saya berharap ekonomi bisa kembali normal dan tidak sulit lagi seperti ketika pertama kali ada Covid-19,” ungkap Lia.

Hal serupa diungkapkan juga oleh Talim Pranata, warga Desa Sade yang berprofesi sebagai pemandu wisatawan. Pria 34 tahun itu merasa diringankan dengan program vaksinasi itu. Dia tidak perlu lagi jauh-jauh dan antre untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

“Terima kasih pemerintah Provinsi NTB dan BNPB. Ini sangat membantu kami. Kami tidak perlu repot harus pergi ke tempat-tempat vaksin. Tidak perlu antre,” ujar Talim.

Program penguatan ketahanan masyarakat Lombok yang dilaksanakan BNPB juga akan dikolaborasikan dengan program pembagian masker keliling yang akan digelar mulai esok hari, Selasa (15/3). Beberapa lokasi yang berpotensi terdapat kerumunan masyarakat seperti pasar, sekolah, fasilitas umum dan tempat wisata akan menjadi sasaran utama pembagian masker gratis tersebut.

BNPB mendorong penguatan vaksinasi melalui program dukungan percepatan vaksinasi yang dilakukan serentak di kawasan Lombok mulai Sabtu (12/3) hingga Kamis (17/3). Program kegiatan vaksinasi itu dilakukan sebagai antisipasi adanya potensi ancaman Covid-19 dari kedatangan wisatawan lokal maupun mancanegara dalam perhelatan akbar skala dunia, MotoGP 2022 yang akan digelar di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, pada 18-20 Maret.

Pelaksanaan giat Percepatan Vaksinasi ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka percepatan vaksinasi, termasuk dosis ketiga. Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat khususnya di Pulau Lombok dari ancaman Covid-19.

Program ini terdiri dari pos vaksin statis (pos tetap) dan pos vaksin bergerak (Mobile), sehingga masyarakat yang jauh dari pos stagis tidak perlu mendatangi lokasi vaksinasi, karena tim vaksinator yang akan ‘jemput bola’ dan menjangkau masyarakat di beberapa desa yang telah ditentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement