REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menargetkan 18 kursi di DPD Provinsi Jawa Tengah dalam Pemilu 2024 mendatang. Hal ini disampaikan Ketua DPW PKS Jawa Tengah Dr. H. Muh. Haris dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Purwokerto.
Menurut Muh. Haris, rencana strategis PKS yakni meraih 15 persen kursi di DPR RI, Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai amanat dari musyawarah nasional. "Dari 13 capil atau 120 kursi yang diperebutkan kita target 18 kursi. Sekarang kami punya 10 kursi, harus menambah delapan kursi lagi. Itu insya Allah target yang tidak bombastis, tapi realistis," ujar Haris, Sabtu (26/2/2022).
Menurut Haris, PKS memiliki daya dukung dengan sumber daya manusia dan pejabat publik yang mumpuni, sehingga pihaknya yakin dapat meraih 15 persen kursi di pemilu mendatang.
Ketua DPP Bidang Pembinaan Wilayah Jatijaya (Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta), Dr. Abdul Fikri Faqih menambahkan bahwa PKS memiliki akseptabilitas tinggi di daerah Mataraman Banyumas Raya, Tegal, Magelang kemudian Pantura karena adanya adaptasi budaya sesuai dengan rahmatan lil alamin.
Ia mencontohkan adaptasi budaya yang dilakukan Sunan Kalijaga melalui wayang, serta walisongo lainnya dalam menyebarkan agama Islam. Budaya dan kesenian tidak lagi dipandang hitam dan putih atau halal dan haram, tetapi untuk sarana komunikasi dengan masyarakat.
Ia mengungkapkan di wilayah Semarang, Salatiga, Boyolali, Surakarta dan sekitarnya, partai yang terdepan setelah PDIP adalah PKS. "Hampir semuanya ranking dua. Itu tandanya sesungguhnya PKS sudah dekat karena akseptabiltas tinggi, dan tidak bisa ditawar harus adaptasi dengan budaya," ujar Dr. Abdul Fikri.
Selain itu, Islam rahmatan lil alamin tidak hanya beradaptasi, tetapi juga harus bisa menyelesaikan problematika bangsa yang semakin rumit. Dengan adanya rekruitmen baru, lanjut dia, diyakini dapat membantu menyelesaikan problematika bangsa.
"PKS memang sudah mulai menua, tetapi sekarang ada rekruitmen generasi baru. Dengan semangat tranformasi, semangat kolaborasi, ini menjadi bekal untuk menghadapi problematika bangsa," katanya.