REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar merespons beredarnya pesan berantai yang sebut ada kesepakatan partai koalisi terkait nama-nama anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 terpilih. Dirinya membantah adanya kesepakatan tersebut.
"Enggak, enggak," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/2).
Muhaimin menegaskan, fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu masih berlangsung. Ia memastikan belum ada keputusan apapun yang diambil Komisi II terkait seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu. "Itu masih digodok di Komisi II," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi II Fraksi PKB, MF Nurhuda Y Nurhuda yang juga menegaskan tidak ada rapat khusus antar fraksi untuk menentukan nama-nama calon anggota KPU dan Bawaslu. "Kita fokus FPT, sudah pada lelah, mana mungkin rapat lagi. Kapan istirahatnya," kata dia.
Nurhuda mengimbau agar masyarakat tidak terpancing oleh pesan berantai yang beredar. Dirinya mengajak masyarakat menyaksikan fit and proper test yang digelar secara terbuka. "Ikuti sampai akhir. Kan disiarkan langsung. Kasih dukungan mereka yang sangat layak dengan berbagai cara agar didengar oleh para anggota dewan," kata dia.
Sebelumnya Republika.co.id menerima pesan berisi tujuh nama calon anggota KPU dan lima nama calon anggota Bawaslu terpilih. Pesan tersebut juga diterima oleh awak media lain. Pesan tersebut dikirim oleh orang tak dikenal pada Selasa (15/2), malam.
Berikut bunyi pesan berantai tersebut:
Final KPU-Bawaslu hasil rapat partai koalisi di Hang Tuah, Selasa malam (15/02).
1. Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)
2. Hasyim Asyari (Ansor/PMII/PKB)
3. Betty Epsilon (HMI/Nasdem)
4. I Dewa Kade (GMNI/PDIP)
5. Yulianto Sudrajat (GMNI/PDIP)
6. Yessy Momongan (GAMKI/Gerindra)
7. Viryan (HMI/Gerindra)
Bawaslu:
1. Rahmat Bagja (HMI/Golkar)
2. Fuadi (HMI/Gerindra)
3. Totok (GMNI/PDIP)
4. Aditya Perdana (HMI/Nasdem)
5. Mardian (PMII/PKB)