Kamis 17 Feb 2022 19:35 WIB

Proses Pemilihan Anggota KPU-Bawaslu Dipertanyakan

Pesan misterius soal daftar nama terpilih sudah beredar empat hari sebelumnya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ilham Tirta
Heroik M Pratama.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Heroik M Pratama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi II DPR merampungkan hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon anggota KPU dam Bawaslu masa bakti 2022-2027 Kamis (17/2), dini hari. Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mempertanyakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara tertutup oleh Komisi II tersebut. 

"Dini hari pemilihan dilakukan secara tertutup yang tidak dapat disaksikan oleh publik. Sehingga menjadi pertanyaan bagaimanakan metode penentuan ranking yang dibuat, apa yang menjadi dasar penentuan rangking tersebut," kata peneliti Perludem, Heroik Pratama dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/2).

 

Pertanyaan semakin besar ketika nama-nama yang terpilih itu sama dengan daftar nama yang beredar melaui pesan berantai sebelu fit and proper tes dimulai. Menurut Heroik, hal tersebut justru berbeda dengan proses pemilhan anggota KPU dan Bawaslu dua periode yang lalu.

 

Pada tahun 2012 dan 2017, publik bisa melihat secara langsung proses pemungutan suara yang dilakukan oleh Komisi II saat memilih Anggota KPU dan Bawaslu. Selain itu, dirinya juga menyayangkan keputusan DPR yang kembali mempertahankan tradisi hanya memilih satu orang perempuan sebagai anggota KPU dan Bawaslu.

 

Heroik menjelaskan, padahal di tengah dorongan publik yang sangat kuat, serta tersedianya calon anggota KPU dan Bawaslu perempuan yang berkompeten dan berintegritas, Komisi II DPR punya kesempatan untuk melaksanakan mandat UU Pemilu memilih 30 persen perempuan dari komposisi anggota KPU dan Bawaslu. "Adanya Ketua DPR perempuan untuk pertama kalinya ternyata juga tidak berdampak signifikan terhadap sikap politik parpol di parlemen, terhadap pemenuhan keterwakilan perempuan di KPU dan Bawaslu," kata dia.

 

Perludem juga melihat Pemilu 2024 memiliki tantangan yang sangat berat dan kompleks. Salah satunya adalah menghadapi himpitan tahapan pemilu dan pemilihan kepala daerah. 

 

"Penyelenggara pemilu terpilih mesti merancang manajemen pemilu yang efektif, rasional, dan transparan. Sehingga pelaksanaan pemilu dan pilkada tetap berada dalm koridor nilai-nilai demoratis dan berintegritas," kata dia.

 

Heroik juga mengatakan, para penyelenggara pemilu akan menghadapi ujian integritas sepanjang waktu. Ia mewanti agar kasus yang enimpa mantan komisioner KPU, Wahyu Setyawan tidak terulang. "Ini yang harus dijaga betul oleh anggota KPU dan Bawaslu terpilih. Sebab , perbuatan yang melanggar integritas, tidak hanya akan merusak individu penyelenggara, tapi juga trust terhadap penyelenggaraan pemilu, dan merusak demokrasi Indonesia," kata dia.

 

Kronologis pesan misterius

Baca Juga

 

Pada Senin (14/2), sebuah pesan berantai beredar. Pesan tersebut berisi tujuh calon anggota KPU dan lima calon anggota Bawaslu pilihan oleh partai politik.

 

Berikut isi pesan berantai yang diterima Republika pada Senin (14/2). Kesepakatan di partai koalisi per tadi malam:

 

KPU :

 

1. Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)

2. Idham Holid (HMI/Nasdem)

3. Betty (HMI/Nasdem)

4. Augus Mellaz (non muslim/PDIP)

5. Yulianto (GMNI/PDIP)

6. Afif (PMII/PKB)

7. Hasyim (Ansor/Gerindra)

 

Bawaslu :

 

1. Rahmat bagja (HMI/Golkar)

2. Fuadi (HMI/Gerindra)

3. Totok (GMNI/PDIP)

4. Herwin (Non Muslim/Nasdem)

5. Loli (PMII/PKB)

 

Selain itu, Republika.co.id kembali menerima pesan berisi tujuh nama calon anggota KPU dan lima nama calon anggota Bawaslu terpilih. Pesan tersebut juga diterima oleh awak media lain. Pesan tersebut dikirim oleh orang tak dikenal pada Selasa (15/2/2022), malam.

 

Berikut bunyi pesan berantai tersebut yang diterima Republika.co.id:

 

Final KPU-Bawaslu hasil rapat partai koalisi di Hang Tuah, Selasa (15/02) malam. 

 

KPU :

 

1. Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)

2. Hasyim Asyari (Ansor/PMII/PKB)

3. Betty Epsilon (HMI/Nasdem)

4. I Dewa Kade (GMNI/PDIP)

5. Yulianto Sudrajat (GMNI/PDIP)

6. Yessy Momongan (GAMKI/Gerindra)

7. Viryan (HMI/Gerindra)

 

Bawaslu :

 

1. Rahmat Bagja (HMI/Golkar)

2. Fuadi (HMI/Gerindra)

3. Totok (GMNI/PDIP)

4. Aditya Perdana (HMI/Nasdem)

5. Mardian (PMII/PKB)

 

Komisi II yang dimintai keterangan mengaku pesan itu adalah hoaks atau kabar bohong. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengaku

fit and proper test masih berlangsung. "Itu masih digodok di Komisi II," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (16/2).

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi II Fraksi PKB, MF Nurhuda Y Nurhuda yang juga menegaskan tidak ada rapat khusus antar fraksi untuk menentukan nama-nama calon anggota. "Kita fokus FPT, sudah pada lelah, mana mungkin rapat lagi. Kapan istirahatnya," kata dia.

Pada Kamis dini hari, Komisi II DPR mengumumkan nama calon anggota KPU dan Bawaslu terpilih. Saat diperhatikan nama-nama yang muncul, itu sama persis seperti bunyi pesan berantai Senin lalu, yang bantah oleh Muhaimin dan Nurhuda.

 

Berikut tujuh calon anggota KPU periode 2022-2027 terpilih:

 

1. Betty Epsilon Idroos

2. Hasyim Asya'ri

3. Mochamad Afifudin

4. Parsadaan Harahap

5. Yulianto Sudrajat

6. Idham Holik

7. August Mellaz

 

Sementara itu lima nama calon anggota Bawaslu terpilih periode 2022-2027 antara lain:

 

1. Lolly Suhenty

2. Puadi

3. Rahmat Bagja

4. Totok Hariyono

5. Herwyn Jefler Hielsa Malonda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement