REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan cakupan vaksinasi dosis kedua atau lengkap masih belum merata di seluruh daerah. Wiku mengatakan, setidaknya ada 19 provinsi yang capaian vaksinasi dosis lengkapnya masih di bawah 40 persen.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 daerah yang masih di bawah target WHO antara lain Papua, Maluku, Aceh, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Gorontalo, Lampung, Kalimantan Barat.
Sedangkan, provinsi yang sudah melampaui target 70 persen vaksinasi dosis lengkap baru tiga provinsi yakni Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.
"Saya apresiasi kepada 3 provinsi ini yang berhasil mengungguli provinsi lainnya dengan meningkatkan capaian vaksin dosis keduanya hingga mencapai 70 persen. Namun harap dicatat masih ada 31 provinsi yang capaian vaksin dosis lengkapnya masih di bawah 70 persen," ujar Wiku.
Wiku mengatakan, cakupan vaksinasi dosis lengkap ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam mengendalikan kasus Covid-19 menjelang periode Natal dan Tahun Baru. Ini karena cakupan vaksin dosis lengkap yang tinggi menunjukkan perlindungan terhadap masyarakat juga maksimal.
Karena itu, ia meminta peningkatan cakupan vaksinasi dosis kedua di setiap daerah.
"Pemerintah telah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin nasional dengan mengamankan stok vaksin melalui berbagai kerja sama di tengah terbatasnya ketersediaan vaksin global," kata Wiku.
Meski demikian, tercapainya target vaksinasi nasional tidak dapat terlaksana tanpa peran aktif masyarakat yang turut serta dalam program vaksinasi. Karena itu, ia mengajak masyarakat yang belum divaksin agar segera divaksin dan tidak membeda-bedakan vaksin.
"Semua vaksin yang tersedia, sudah dipastikan aman dan efektif bagi masyarakat," katanya.