REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengimbau agar masyarakat tidak panik menyusul ditemukannya varian baru Covid-19 jenis omicron di Indonesia. Sebab, sebagian besar masyarakat di Solo sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Ya, tenang saja. Sudah divaksin semua kok. Omicron kan tidak seganas varian Delta," kata Gibran kepada wartawan, Kamis (16/12).
Dia mengakui penyebaran varian omicron lebih cepat dibandingkan varian Delta. Oleh sebab itu, pekan depan Pemkot Solo mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun.
Selain itu, pemkot tetap menyiagakan kapasitas tempat tidur pasien di rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19. Jumlah kapasitasnya sama seperti saat puncak penyebaran varian Delta pada Juli-Agustus lalu.
"Rumah sakit tetap stand by semua. Seperti waktu ada delta kemarin. Kami siapkan semua. Tenang saja. Oksigennya sudah lengkap, tenaga kesehatannya siap semua," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.
Di sisi lain, pemkot tetap memantau keberadaan warga negara asing (WNA) yang masuk ke Kota Solo. Pengawasan dilakukan untuk mencegah mereka membawa virus varian baru tersebut.
Meski demikian, pemkot tetap memberlakukan pelonggaran sesuai dengan Surat Edaran (SE) tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. "Sudah kami antisipasi semua. Kalau ditutup-tutup semua, apa-apa diperketat, ekonomi tidak gerak," ujar Gibran.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menyatakan baru saja mewakili Gibran mengikuti koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait masuknya varian omicron ke Indonesia. Teguh mengatakan, di level aturan, pemkot tidak mengubah poin-poin di Surat Edaran tentang PPKM Level 2, sepanjang tidak ada perubahan dari pemerintah pusat.
"Jadi kita tetap pada posisi SE di level 2. Dengan ada beberapa syarat dan sebagainya. Tapi kalau ini nanti hasilnya ada perubahan, kita akan mengubah. Sesuai dengan SE yang baru. Kita tidak akan melawan dengan pusat," kata Teguh kepada wartawan.
Baca juga : Omicron, Epidemiolog Nilai Belum Ada Urgensi Vaksin Booster
Terkait antisipasi pengunjung di objek wisata selama periode Natal dan tahun baru (Nataru) tetap disesuaikan dengan aturan PPKM Level 2. Objek wisata tetap diperbolehkan buka dengan kapasitas pengunjung maksimal 70 persen. Pemkot juga kesulitan menyeleksi mobilitas pengunjung sebelum masuk ke objek wisata di Solo.
"Itu yang akan kami ketatkan di pengawasan dari pengelola. Keamanan, satgas Covid, ini yang benar-benar turun ke lapangan ke titik-titik yang menjadi tempat hiburan atau tempat kumpulnya masyarakat. Ini yang harus kita antisipasi," pungkas Teguh.
View this post on Instagram