REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Voxpopuli Research Center dalam survei terbarunya menempatkan elektabilitas Partai Demokrat di papan tengah dengan 5,0 persen. Partai Demokrat menilai hasil survei tersebut menjadi masukan penting.
"Merespons hasil survei Voxpopuli Research Center ini menjadi perhatian dan masukan penting, sekalipun berbeda dengan hasil dari beberapa lembaga survei lain yang telah memotret elektabilitas Partai Demokrat lebih tinggi bahkan mencapai double digit," kata Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani kepada Republika, Kamis (16/12).
Namun demikian, Partai Demokrat menghormati hasil survei tersebut. Partai Demokrat akan menjadikan hasil survei itu sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki elektabilitas partainya kedepan.
"Hasil survei senantiasa menjadi perhatian bagi Partai Demokrat dan menjadi referensi penting dalam merumuskan berbagai strategi, kebijakan dan program-program partai. Termasuk menjadikan hasil survei sebagai masukan evaluasi untuk itu semua," ujarnya.
Kamhar menegaskan, Partai Demokrat akan terus berikhtiar agar kerja-kerja politik yang dijalankan berkontribusi positif secara elektoral. Partai Demokrat mensyukuri jika kepiawaian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam memanajemeni konflik yang menerpa Partai Demokrat bermanfaat secara elektoral.
Namun ia menambahkan, Partai Demokrat juga akan terus berikhtiar agar kenaikan elektoral bisa dicapai melalui hasil konsolidasi organisasi dan kerja-kerja politik lainnya yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat.
"Termasuk konsisten melakukan advokasi kebijakan dan perjuangan sebagai oposisi agar kepentingan dan kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas," tuturnya.
Sebelumnya Voxpopuli Research Center merilis hasil survei terbaru. Hasilnya diketahui elektabilitas Partai Demokrat melorot ke papan tengah dengan hasil 5,0 persen seiring meredanya konflik di internal partai politik tersebut.
"Konflik internal reda, Demokrat kembali ke papan tengah dalam peringkat elektabilitas partai politik," kata Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan persnya, Kamis.
Ia mengatakan, dukungan publik kepada Demokrat tidak lagi sebesar saat awal-awal konflik terjadi. Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Demokrat melorot ke papan tengah atau sedikit di bawah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berada di peringkat 6 atau di angka 5,1 persen.
Juru Bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Muhammad Rahmad, menilai, elektabilitas Partai Demokrat akan semakin turun bila partai dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Itu adalah fakta sejarah yang harus diakui," kata Rahmad kepada Republika, Kamis (16/12).
Rahmad menuturkan ketika Partai dipimpin SBY dan Ibas sejak 2013-2014, Elektabilitas Partai Demokrat turun dari 151 kursi menjadi 61 kursi DPR RI. Kemudian pada 2019 elektabilitas Partai Demokrat makin turun menjadi 51 kursi di DPR RI.
"Saat ini, ketika partai hanya dipimpin AHY dan pola pengelolaan partai mirip mirip gaya Hitler, maka hampir dapat dipastikan, elektabilitas Partai Demokrat akan makin terjun bebas," tegasnya.
Karena itu, ia menilai satu-satunya cara menaikkan elektabilitas Partai Demokrat adalah dengan mengganti kepemimpinan Partai Demokrat yang kini dipimpin AHY.
"Jika rezim tidak diganti, perkiraan saya, elektabilitas partai demokrat akan berada dibawah 5 persen pada pamilu 2024 nanti," ucapnya.