REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Seorang tersangka pencurian ternak dan penganiayaan, Arkin dilaporkan meninggal dunia di dalam tahanan atau sel di Polsek Katikutana, Polres Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut postingan keluarga, Arkin tewas dengan kondisi jenazah yang mengenaskan.
Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto menegaskan akan menyelidiki dan memastikan proses hukum sesuai aturan yang berlaku terkaitnya meninggalnya Arkin pada Kamis (9/12).
"Seksi Provesi dan Pengamanan (Sipropam) Polres Sumba Barat akan melakukan penyelidikan dan proses hukum terkait adanya dugaan anggota Polres Sumba Barat yang melakukan tindak penganiayaan terhadap salah seorang tersangka dan meninggal di ruang tahanan Polsek Katikutana," kata dia dalam keterangannya yang diterima di Kupang, Ahad (12/12).
Irwan mengatakan, Seksi Propam Polres Sumba Barat telat memanggil piket yang melakukan penjagaan saat Arkin ditahan pada Rabu (8/12). Ia memerintahkan Sipropam melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang melakukan interogasi setelah Arkin ditangkap.
Polisi setempat tidak menjelaskan penyebab dari meninggalkan Arkin di dalam tahanan itu. "Dari hasil pemeriksaan nantinya akan dilihat apabila ditemukan adanya tindakan anggota yang tidak sesuai prosedur, maka akan dilakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku," kata dia.
Irwan meminta agar anggota keluarga dan masyarakat mempercayakan kasus meninggalkan Arkin di tahanan itu kepada pihak kepolisian. Polres Sumba Barat, kata dia, akan melakukan penyelidikan dan proses hukum secara transparan sesuai aturan yang berlaku.
Kasus ini mulai viral di media sosial setelah anggota keluarga Arkin menuliskan kronologis penangkapan di rumah tersangka pada Rabu (8/12). Namun pada Kamis (9/12), pihak keluarga menerima laporan bahwa Arkin telah meninggal dunia di dalam tahanan yang mengakibatkan keluarga korban kaget.
Dari yang tersebar di media sosial, keluarga menyebutkan muka tersangka bengkak, hidung mengeluarkan darah, tangan semuanya bengkak, dan tangan kiri patah. Terdapat juga sejumlah bekas tembakan yang terus mengeluarkan darah.