Ia menjelaskan, kekurangan Ganjar-ET tidak didukung PDIP dan tidak punya partai. Sementara kekurangan Anies-Sandiaga menjadi pihak yang bersebrangan dengan pihak pemerintah.
Lalu, kelebihan Prabowo-Puan didukung oleh partai besar. Sedangkan kelebihan Ganjar-ET punya uang segudang dan kelebihan Anies-Sandi adalah pasangan muda.
"Karena jaraknya tipis-tipis. Juga elektabilitas mereka juga belum ada yang di atas 50 persen. Semua masih bisa saling mengalahkan hingga pertarungan di hari-H nanti. Karena pertarungannya masih jauh. Ibarat lari maraton, ini baru start. Belum joging, lari cepat, lari pelan lagi, atur nafas agar bisa menyentuh garis finish," kata dia.
Baca Juga: Pasangan Dibongkar, Ganjar-Erick Ungguli Prabowo-Puan
Sebelumnya diketahui, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei pasangan capres-cawapres 2024. Dari dua simulasi yang dilakukan dengan membongkar pasang capres-cawapres, Ganjar Pranowo-Erick Thohir mengungguli pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto-Puan Maharani.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, saat ini tidak ada pasangan capres-cawapres 2024 yang paling dominan atau mengungguli pasangan calon lainnya. Dari tiga pasangan yang disimulasikan, pasangan Ganjar-Erick unggul tipis. Ganjar-Erick memperoleh 31,1 persen, Anies-Sandiaga 30,8 persen, Prabowo-Puan 28,1 persen.
"Ini kalau Ganjar sama Erik lagi-lagi juga tidak ada bedanya sangat signifikan. Artinya, ya ideal duel kalau tiga pasangan ini maju," ujar Burhanudin dalam keterangannya saat paparan survei, Ahad (5/12).
Baca Juga: Puan Disebut Kandidat Cawapres Terkuat Disusul Emil & AHY
Simulasi berikutnya, jika Pilpres 2024 diikuti pasangan Anies-Erick, Ganjar-Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar), serta Prabowo-Puan. Hasilnya masing-masing pasangan ini yakni Anies-Erick memperoleh 28,2 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen sedangkan Prabowo-Puan 29,9 persen.
Sejumlah politikus parpol pun juga angkat bicara mengenai hasil survei Indikator tersebut. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menutup kemungkinan bakal mengusung capres dari tokoh-tokoh yang tidak terafiliasi dengan partai politik pada Pilpres 2024.