Selasa 07 Dec 2021 02:37 WIB

Skenario Perjodohan Pilpres: Unggul Dikit Belum Tentu Menang

Semuanya dinilai masih meraba-raba untuk membuat skenario perjodohan di Pilpres 2024.

Poster capres cawapres
Foto:

Sejumlah politikus parpol pun juga angkat bicara mengenai hasil survei Indikator tersebut. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menutup kemungkinan bakal mengusung capres dari tokoh-tokoh yang tidak terafiliasi dengan partai politik pada Pilpres 2024. Kemungkinan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, saat merespons hasil survei Indikator terkait simulasi tiga nama capres-cawapres 2024.

Ia berkata, PPP bersikap dengan melihat juga potensi-potensi yang ada di luar kalangan partai politik. "Yang ada di luar kalangan parpol itu kan banyak dalam arti bukan tokoh kalangan partai tertentu saat ini, mulai dari yang ada di kabinet ada Pak Erick, ada Pak Tito, ada Pak Mahfud," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/12).

Sementara itu dari jajaran kepala daerah ada sejumlah nama yang juga dinilai oleh PPP berpotensi pada Pilpres 2024 mendatang seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa. Arsul mengungkapkan, salah satu kriteria yang dipertimbangkan PPP yaitu punya pengalaman pemerintahan baik pada level nasional maupun sebagai kepala daerah.

"Tentu hasil survei itu menjadi salah satu pertimbangan tetapi tidak satu-satunya pertimbangan," ujarnya.

PPP juga mendukung agar Pilpres 2024 diikuti lebih dari dua pasangan. Pilpres 2014 dan 2019 cukup jadi pelajaran agar polarisasi di tengah masyarakat tidak kembali terjadi.

"Bukan berarti kalau lebih dari tiga tidak ada keterbelahan, ada tetapi saya kira derajatnya itu akan lebih sedikit lah seperti yang pernah kita alami di pilpres 2009 dan 2004," tuturnya.

Sejauh ini keseriusan untuk membentuk poros baru belum ada. Namun PPP terus melakukan komunikasi dengan sejumlah partai lain.  

Sementara Politikus Partai Nadem Teuku Taufiqulhadi menyatakan Pemilu 2024 masih lama. Meski begitu ia mengakui nama-nama dalam rilis survei capres-cawapres 2024 itu sangat bersaing.

"Sejauh ini nama-nama tersebut memang sangat bersaing dan mampu memperkenalkan diri dengan baik. Tapi pemilu masih jauh," ujar Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (6/12).

Taufiq berkata, dalam interval waktu yang lebar nantinya, masih akan ada berbagai faktor lain yang bisa mendongkrak popularitas para kandidat atau faktor lain yang membuat nama mereka semakin merosot. "Sehingga, kami dari partai politik akan terus mengikuti perkembangan ini," katanya.

Partai Nasdem, kata Taufiq, akan selalu mempertimbangkan hal-hal seperti ini. Selain itu, Nasdem juga mengaku memiliki strategi akan mengadakan konvensi untuk menghadapi masalah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement