REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indikator Politik Indonesia pada Ahad (5/12) merilis hasil survei terakhir terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, jika pilpres dilaksanakan sekarang, tidak ada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dominan.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, pihaknya melakukan beberapa simulasi dalam surveinya. Pertama, jika Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, lalu pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani.
Hasilnya, masing-masing pasangan ini yakni Anies-Erick memperoleh 28,2 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen sedangkan Prabowo-Puan 29,6 persen
"Ini betul-betul enggak tahu nih siapa (yang unggul) ini betul-betul statistically, neck to neck, kita enggak tahu lagi siapa yang unggul karena perbedaannya sangat tipis tiga pasangan ini," ujar Burhanuddin dalam keterangannya saat paparan survei, Ahad (5/12).
Kedua, jika simulasi diubah jika sebelumnya Ganjar dengan Airlangga, lalu Ganjar berpasangan dengan Erick Thohir pun tidak berbeda jauh. Anies-Sandiaga 30,8 persen, Ganjar-Erick 31,1 persen, Prabowo-Puan 28,1 persen.
"Ini kalau Ganjar sama Erick lagi-lagi juga tidak ada bedanya sangat signifikan. Artinya ya ideal duel kalau tiga pasangan ini maju," ujar Burhanuddin.
Sementara, jika dilakukan simulasi calon presiden hanya dengan 10 nama, posisi tiga besar yakni Prabowo dengan 26,9 persen, Ganjar 23,2 persen, Anies 16,7 persen, Ridwan Kamil 6,2 persen, Sandiaga Uno 5,2 persen, AHY 4,6 persen, Khofifah 3,1 persen, Erick Thohir 2,3 persen, Puan Maharani 1,1 persen dan Airlangga 0,5 persen. Kemudian, kondisi tidak berubah jika dilakukan simulasi delapan nama.
"Jadi kami belum menemukan data bahwa Pak Prabowo ada di bawah nama Ganjar atau Anies. Jadi survei rutin yang kami gelar menemukan pola Pak Prabowo, masih di peringkat pertama tetapi tidak signifikan terutama dibanding elektabilitas Ganjar, tidak ada yang dapat lebih dari 35 persen," ungkapnya.