REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Polda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan, hingga kini belum mendapat laporan tentang warga Suru-suru yang mengungsi ke Agast. Pengungsian itu sebelumnya disebutkan terkait penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa hari lalu.
"Biasanya kalau ada kontak tembak, warga sementara mengungsi ke tempat yang dianggap aman hingga situasi kondusif," kata Mathius, Kamis (25/11).
Mathius mengakui, hingga saat ini di Suru-suru belum ada polsek karena wilayah itu masuk dalam Polsek Sawaerna, Polres Asmat. Namun ke depan, bila sudah ada koramil, maka pihaknya akan segera membangun polsek di wilayah itu. "Untuk memudahkan pelayanan ke masyarakat," kata dia.
Terpisah, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan secara terpisah mengakui, warga Orang Asli Papua (OAP) dan non-OAP karena takut sudah mengungsi sejak baku tembak terjadi di Suru-suru. Kontak tembak pada Sabtu (20/11) itu menyebabkan dua prajurit terluka dan seorang di antaranya meninggal dunia, yakni Sertu Ari Baskoro.
"Sejumlah warga sudah mengungsi karena takut terjadi kontak tembak di wilayah itu, " ujar Pangemanan.