REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta para personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak mengutamakan aksi membunuh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Dudung meminta agar para anggota satuan keamanan dari militer lebih mengutamakan perlindungan, dan penyelematan warga negara dari intimidasi dan serangan KKB.
Hal tersebut, dikatakan Dudung di hadapan para perwira dan komandan satuan (Dansat) di Kodam Kasuari, Papua Barat. Dudung ke Papua Barat untuk mengecek para prajurit TNI AD yang bertugas dinas di wilayah Papua. Kemunculan Dudung di Papua adalah kunjungan perdananya setelah dilantik menjadi KSAD pada 17 November lalu.
Kini Dudung berpangkat jenderal bintang empat dari sebelumnya berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) sebagai Pangkostrad.
“Jangan berpikir ingin membunuh KKB. Tetapi, harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua, yang saat ini diintimidasi oleh kelompok-kelompok radikal bersenjata (di Papua),” kata Dudung dalam siaran pers yang disampaikan Kapendam Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron kepada Republika.co.id, Kamis (25/11).
Dudung mengingatkan, para prajurit militer yang bertugas di Papua, bukan untuk menakut-nakuti warga, ataupun datang dengan motivasi untuk berperang. Meskipun fakta nyata adanya semacam rongrongan dan intimidasi, bahkan serangan dari KKB di Papua. Namun kata Dudung, kehadiran personel militer di wilayah Papua untuk menjamin keselamatan seluruh warga negara yang ada di Bumi Cenderawasih.
“Apabila ada suatu insiden terjadi, mereka KKB melakukan suatu tindakan, kalian (militer) harus siap. Tetapi, pada dasarnya, bahwa kalian bertugas di Papua adalah bagaimana untuk mengamankan dan menyelamatkan warga Papua,” ujar Dudung.
Dudung mengingatkan, para prajurit militer di Papua harus benar-benar hadir di akar rumput dan di tengah-tengah masyarakat. Ia memerintahkan agar kehadiran mereka menjadi tempat mengadu dan pemberi solusi dari semua ragam keluhan dan kesulitan warga Papua. Termasuk, kata dia, tempat berlindung atas segala bentuk intimidasi dan teror.
“Saya sampaikan kepada seluruh prajurit, kalian (militer) harus dicintai oleh rakyat Papua. Kalian harus hadir di tengah-tengah masyarakat Papua, sekecil apapun,” kata Dudung. “Cintai masyarakat Papua, seperti layaknya kita mencintai diri sendiri.”