Rabu 17 Nov 2021 17:17 WIB

Jokowi Minta Kenaikan Covid-19 di Daerah Segera Dikendalikan

Jokowi minta jajarannya fokus kendalikan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya fokus kendalikan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi.
Foto: Republika/Edwin Putranto
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya fokus kendalikan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar jajarannya fokus mengendalikan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah provinsi. Meskipun angka kenaikan kasus masih sedikit, namun kondisi tersebut harus dikendalikan sehingga tak menyebabkan terjadinya lonjakan yang tinggi.

“Lebih fokus lagi agar dilihat provinsi-provinsi, kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan. Meskipun sedikit agar diberikan perhatian,” ujar Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/11).

Baca Juga

Ia menekankan, penurunan kasus harian dan kasus aktif harus menjadi fokus utama pemerintah. Saat ini, kasus aktif di Indonesia sudah berada di bawah 9.000 kasus, sedangkan penambahan kasus positif antara 300-400 per hari.

Jokowi mengingatkan, kenaikan kasus saat ini tengah terjadi di berbagai negara lain di dunia. Seperti di Amerika Serikat yang mengalami lonjakan kasus harian hingga 70 ribu, Inggris melonjak hingga 39 ribu, Rusia meningkat hingga 38 ribu, dan Jerman meningkat hingga 30 ribu kasus. “Ini harus menjadi kewaspadaan kita agar kejadian ini tidak masuk ke negara kita,” ujar Jokowi.

 

Karena itu, Presiden menginstruksikan jajarannya untuk membantu pemerintah daerah mengendalikan kasus yang tengah mengalami kenaikan. “Provinsi-provinsi yang naik meskipun hanya sedikit betul-betul diberi peringatan dan diberi bantuan, back up agar kasusnya bisa turun kembali. Kabupaten dan kota juga sama dilihat secara detail karena kita datanya komplit semuanya agar juga diberikan bantuan agar kasusnya bisa menjadi lebih turun,” jelas Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement