REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas TNI-Polri menggerebek sebuah rumah atau honai di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Ahad (14/11) sekitar pukul 13.10 WIT. Rumah tersebut merupakan milik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST).
"Dalam penindakan tersebut, mengakibatkan satu orang anggota KST tewas dan tiga orang lainnya melarikan diri," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangannya, Senin (15/11).
Selain itu, Reza mengungkapkan, saat melaksanakan pembersihan di lokasi tersebut, aparat keamanan menemukan sejumlah barang bukti. Diantaranya berula amunisi kaliber 5,56 milimeter, bendera Bintang Kejora dan beberapa barang bukti lainnya.
"Sampai dengan saat ini aparat TNI-Polri masih melaksanakan siaga dan pengejaran terhadap kelompok tersebut," ujarnya.
Reza pun membantah informasi yang beredar bahwa KKB telah membakar Pos TNI dan ada anggota TNI yang meninggal dunia. "Informasi yang menyatakan bahwa adanya anggota TNI meninggal dunia dan Pos TNI yang terbakar adalah berita tidak berdasar atau hoaks," tegasnya.
Adapun Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom sebelumnya mengklaim bahwa pihaknya berhasil membakar Pos TNI di Intan Jaya, Papua. Sebby menyebut, peristiwa itu terjadi saat pasukan TPNPB dibawah komando Undinius Kogoya mencari anggota TNI yang sedang bersembunyi di hutan dekat Kombelagupa bagian bawah.
"Dan tanpa sengaja anggota TPNPB membakar rumput yang kering. Namun, kebakaran tersebut semakin menyebar dan membakar pos anggota TNI yang sedang bersembunyi, sehingga anggota TNI keluar dan saling baku tembak dengan anggota TPNPB-OPM," ungkap Sebby dalam keterangan tertulisnya.
Sebby menambahkan, pihaknya juga turut membakar satu rumah sakit yang baru dibangun. Selain itu, terjadi kontak senjata. "Ditengah kontak senjata tersebut, kami belum memastikan anggota TPNPB-OPM atau masyarakat sipil yang terkena tembakan," ujarnya.