Sabtu 06 Nov 2021 21:55 WIB

PEN dan Harga Komoditas Dorong Penurunan Pengangguran Babel

Pemprov menyebut angka pengangguran Babel lebih rendah dibandingkan nasional

Dibandingkan Agustus 2020 dan Februari 2021, kondisi pengangguran di Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan, yaitu turun sebesar 0,22 poin persen (turun sebanyak 1.580 orang) jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2020 dan turun sebesar 0,01 poin persen (turun sebanyak 1.005 orang) jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2021.
Foto:

Hal yang sama dikemukakan, Plt. Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Babel, Ahmad Yani, bahwa penurunan tingkat pengangguran di Babel seiring dengan pertumbuhan ekonomi Babel yang terus menunjukkan tren kenaikan. 

"Pertumbuhan ekonomi Babel Kuartal III (y-on-y) berada di 6,11 persen. Kita tertinggi di wilayah Sumatra," ujarnya. 

Kenaikan ini tentunya membuka kesempatan kerja bagi angkatan kerja ataupun lapangan pekerjaan sudah mulai terbuka khususnya lapangan kerja informal. 

"Kondisi ini didorong karena program pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya di Babel. Membaiknya perekonomian global mengakibatkan naiknya harga komoditas unggulan Babel di pasar dunia, khususnya tambang dan sektor pertanian. Harga timah yang tinggi membuat ekonomi Babel kembali bergairah, belum lagi harga sawit, lada, dan karet terus membaik," ungkapnya saat dihubungi melalui telepon selularnya. 

"Kenaikan harga komoditas pertanian, membuat masyarakat yang dulunya menganggur kini kembali mengurus lahan yang ditinggalkan. Peluang ini tentunya membawa multiplier efek ke semua sektor, selain terbukanya lapangan kerja, daya beli masyarakat juga meningkat, akibatnya semua sektor usaha kembali berdenyut," tambahnya. 

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, capaian ini tidak terlepas dari upaya Pemprov. Babel melalui Gubernur Erzaldi Rosman beserta jajarannya. 

"Tentunya tidak terlepas dari dukungan masyarakat Babel. Kolaborasi dan sinergi pemerintah dan masyarakat kita ketahui telah membuahkan hasil. Provinsi Kepulauan Babel menempati urutan keempat terendah setelah Bali, DKI, dan Kalimantan Selatan jika dilihat dari persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia," ungkapnya. 

Untuk ke depan, dikatakannya, Gubernur Erzaldi terus berkomitmen menyiapkan SDM unggul di Babel. Kenapa dari sekarang? Karena kita  akan menghadapi bonus demografi. 

"Karenanya sekarang gencar dilakukan kerja sama di bidang pendidikan, seperti baru-baru ini dengan UNY dan SMU Taruna Magelang. Tidak hanya itu, Pemprov. Babel juga membuka kesempatan magang di Jepang, Cina, dan Korea. Itu semua untuk mempersiapknn SDM unggul di Babel. Diharapkan SDM unggul ini tidak hanya menjadi pekerja, tetapi siap untuk menciptakan lapangan pekerjaan agar nanti usia produktif di Babel ini tidak ada lagi yang menganggur," paparnya. 

Di sektor pertanian juga terus didorong dengan memberikan stimulus berupa KUR, bibit, pupuk,pelatihan, pendampingan, hingga menggaet investor dalam dan luar negeri. "Terlebih lagi Kepulauan Bangka Belitung menjadi pilihan investor untuk pengembangan komoditi udang Vaname," tambahnya. 

Di sektor pariwisata juga menurut Yani, kini mulai menggeliat. Gebrakan-gebrakan gubernur di sektor ini terus dilakukan, seperti pengadaan event pariwisata dan menambah rute penerbangan menuju Babel. 

"Kebijakan terutama di sektor pariwisata membuat membuat sektor usaha mulai memiliki daya ungkit yang besar kepada sektor-sektor ekonomi yang lainnya," pungkasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement