Rabu 03 Nov 2021 09:41 WIB

Era Erzaldi Kemiskinan Babel Masuk Terendah se-Indonesia

Selain angka kemiskinan rendah, Babel juga memiliki ratio gini yang kecil

 Data Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa persentase penduduk miskin di Babel periode Maret 2021 menempati urutan ke 4 terendah se-Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan. Itu artinya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menorehkan prestasi dalam menekan angka kemiskinan.
Foto:

Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov. Babel, Ahmad Yani mengatakan bahwa garis kemiskinan yang berada diangka 752.203, menandakan bahwa masyarakat Babel yang berpenghasilan di bawah angka tersebut setiap bulannya dikategorikan miskin. Sehingga garis kemiskinan di angka 752.203, menurutnya termasuk angka yang besar dibandingkan provinsi lainnya di Tanah Air. 

"Selain itu, indeks gini ratio kita juga kecil, yang membuktikan bahwa kesenjangan penghasilan antar masyarakat tak berbeda jauh. Artinya distribusi penghasilan masyarakat Babel bisa dikatakan hampir sama dan merata," ungkapnya. 

Capaian tersebut menurutnya tak terlepas dari upaya dan komitmen Gubernur Erzaldi dalam dalam meningkatkan ekonomi Babel, terlebih untuk bisa keluar dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 yang berimbas banyaknya pemutusan kerja oleh perusahaan.

"Berbagai program dilakoni untuk kembali menggeliatkan perekonomian Babel, mulai dari relaksasi sektor pertambangan timah, peningkatan harga komoditas unggulan seperti timah, lada putih, sawit dan karet," ujarnya. 

"Terlebih lagi Bangka Belitung menjadi pilihan investor untuk pengembangan berbagai komoditi, seperti udang vaname," tambahnya. 

 

Pada sektor pariwisata juga menurut Yani, kini mulai menggeliat. Gebrakan-gebrakan Gubernur di sektor ini terus dilakukan, seperti pengadaan event pariwisata serta menambah rute penerbangan menuju Babel. "Kebijakan terutama di sektor pariwisata membuat membuat sektor usaha mulai memiliki daya ungkit yang besar kepada sektor-sektor ekonomi yang lainnya," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement