REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bangka Belitung, sejak dipimpin oleh Gubernur Erzaldi, menjadi provinsi yang mengalokasikan anggarannya untuk pendidikan terbesar nomor dua setelah Dinas Pekerjaan Umum, bahkan melebihi anjuran nasional. Fokus ini diungkap Gubernur Erzaldi saat pertemuan dalam rangka menandatangi kembali Memorandum of Understanding (MoU) dengan UNY, yang dilakukan di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Kamis (28/10).
Gubernur Erzaldi memang sejak lama telah menjalin kerja sama dengan UNY bahkan saat dirinya masih menjadi Bupati Bangka Tengah, dalam kesempatan itu, ia mengatakan kerja sama dengan UNY dan percepatan seperti ini perlu dilakukan agar pendidikan tidak tertinggal di Babel, karena SDM saat ini harus mampu menghadapi tantangan global kedepan.
"Kami perlu mengkolaborasikan ini agar lebih fokus terhadap perkembangan dunia pendidikan diantara keterbatasan pendidikan di Babel," ungkapnya saat menyampaikan sambutan, seperti dalam siaran persnya.
Ditambah, Babel juga menjadi satu diantara tiga provinsi yang mengikuti program Programme for International Student Assessment (PISA) mewakili Indonesia, program ini diikuti dengan maksud untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada tingkat dunia.
Dari mengikut program PISA ini, menurut Gubernur Erzaldi akan terlihat data kondisi pelajar di Babel sehingga dapat menjadi tolak ukur dan ketepatan mengambil kebijakan pendidikan.
Program khusus
Ditandatangani MoU ini agar program-program yang sudah berjalan dapat terus belanjut. Termasuk program khusus diminta khusus Gubernur Erzaldi kepada UNY, yakni program cepat atau jangka pendek dan program jangka panjang.
"Jangka panjang, seperti para mahasiswa dengan program tambahan selain berkuliah normal sedangkan untuk program cepat dilakukan untuk para guru SMK dan SLB," ungkapnya.
Melalui program yang dimaksud, dirinya ingin para guru lebih cepat lebih hebat seperti harapan masyarakat. Karena Pembelajaran di SMK saat ini metode pembelajarannya 60 persen lapangan, sementara 40 persen teori. Sehingga guru-guru perlu di mix-match kan kebutuhan dengan kemampuan pengelolaan SDM.
Pemprov Babel dalam kerja samanya dengan UNY, hingga saat ini telah mengirimkan sebanyak 38 siswa jenjang S1 dan S2, dengan rincian pada tahun 2018 ada 6 mahasiswa S1, tahun 2019 ada 13 mahasiswa S1 dan 5 mahasiswa S2, sementara tahun 2020 ada 8 mahasiswa S2, sedangkan tahun 2021 ada 6 mahasiswa S1.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang potensial dijajaki kedepan adalah pendampingan pendirian SKO (Sekolah Kelas Olah raga), pembinaan olahraga prestasi (panahan, silat, atletik, bola voli pantai), pelaksanaan PPG Dalam Jabatan, peningkatan kompetensi guru SMA dan SMK berbasis kewirausahaan, peningkatan kompetensi kepala sekolah, peningkatan SDM melalui studi lanjut.
Selain itu, penempatan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terintegrasi di Babel serta pengembangan inovasi pembelajaran berbasis digital. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY khususnya bidang Kemitraan Dalam Negeri.
Sementara Pihak UNY, menyambut baik kerjasama yang telah terjalin sejak lama ini untuk kembali terjalin. Komitmen ini bahkan diucapkan langsung oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes.
Dikatakan sang Rektor, bahwa pihaknya menunggu arahan dari Pemprov Babel kerjasama apa saja yang akan dilakukan.
Dikatakannya pula, secara pribadi selain memiliki kecintaan khusus terhadap Babel karena keindahan alamnya salah satunya, bahkan dirinya memiliki 5 orang anak asuh yang berkuliah di UNY asal Babel.
Disamping itu, mahasiswa Babel yang mengalami kesulitan saat menyelesaikan tugas akhirpun, menjadi komitmen untuk dibantu kesulitannya. Terlebih bagi mahasiswa baru asal Babel, pihaknya sangat terbuka untuk berkonsultasi dan memberi masukan dan solusi.
"Teman-teman, layani secara maksimal tamu-tamu kita ini," ungkap Rektor UNY kepada para wakil rektor dan jajaran.
Pada kesempatan hadir bersama Gubernur Erzaldi, Kepala Dinas Pendidikan, M Soleh, Sekretaris Dinas Pendidikan, Arvawi dan Plt. Kepala Biro Ekonomi, Ahmad Yani.